Senin, November 24, 2025
31.9 C
Jakarta

Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan III 2025 Turun 1,8% Jadi US$424,4 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2025 menurun. Posisi ULN Indonesia pada triwulan III 2025 tercatat sebesar US$424,4 miliar, turun 1,8% dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan II 2025 sebesar US$432,3 miliar.

Menurut Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, secara tahunan, ULN Indonesia terkontraksi 0,6% (yoy) pada triwulan III 2025, menurun dibandingkan triwulan II 2025 yang tumbuh sebesar 6,4% (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pada ULN sektor swasta.

 

Ramdan menjelaskan, ULN pemerintah tumbuh melambat. Posisi ULN pemerintah pada triwulan III 2025 tercatat sebesar US$210,1 miliar atau secara tahunan tumbuh 2,9% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 10% (yoy) pada triwulan II 2025.

Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel, serta pemanfaatannya terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (23,1% dari total ULN Pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (20,7%), Jasa Pendidikan (17,0%), Konstruksi (10,7%), Transportasi dan Pergudangan (8,2%), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (7,5%). Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Ia menambahkan, ULN swasta menurun. Posisi ULN swasta tercatat sebesar US$191,3 miliar pada triwulan III 2025, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada triwulan II 2025 sebesar US$193,9 miliar. Secara tahunan, ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,2% (yoy) menjadi sebesar 1,9% (yoy).

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang terkontraksi sebesar 3% (yoy) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang terkontraksi sebesar 1,7% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan & Penggalian, dengan pangsa mencapai sekitar 81% terhadap total ULN swasta.

“Struktur ULN Indonesia tetap sehat. Ini didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,5% pada triwulan III 2025, dari 30,4% pada triwulan II 2025, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 86,1% dari total ULN,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (18/11/2025).

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Bank Indonesia Kembali Pertahankan BI-Rate 4,75%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia...

Danantara Perkuat Restrukturisasi dan Transformasi Garuda Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara Indonesia),...

Ekonomi RI Tumbuh 5,04% di Kuartal III 2025, Airlangga: Bukti Fondasi Kita Kuat!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  Perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketangguhan di...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru