Senin, Maret 17, 2025
25.9 C
Jakarta

BEI Resmi Luncurkan SPPA Repo, Transaksi Tembus Rp1 Triliun di Hari Pertama! Target 2025 Rp200 Triliun!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan transaksi Repurchase Agreement (Repo) di Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) pada Senin (10/3/2025). Peluncuran ini menjadi tonggak baru dalam perdagangan surat utang dan pasar uang di Indonesia.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan sejak diluncurkan, SPPA telah mengalami pertumbuhan pesat. Peningkatan terlihat dari total nilai transaksi, pangsa pasar, hingga inovasi fitur dan teknologi yang semakin canggih.

“Tahun 2024, total nilai transaksi SPPA mencapai Rp246,1 triliun, naik lebih dari 76% dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Jeffrey dalam konferensi pers peluncuran SPPA Repo di Jakarta, Senin (10/3/2025). Pangsa pasar inter-dealer juga meningkat drastis. Dari sebelumnya hanya 9% di tahun 2023, kini telah mencapai 16% dari total transaksi over-the-counter (OTC), atau naik sebesar 77%.

Peluncuran transaksi repo di SPPA menjadi langkah strategis BEI untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta likuiditas perdagangan surat utang. Saat ini, ada 39 pengguna jasa aktif SPPA yang memiliki rata-rata nilai transaksi harian lebih dari Rp1 triliun. Mereka kini dapat langsung menggunakan layanan transaksi repo surat utang di platform ini.

Tak hanya itu, SPPA juga menargetkan peningkatan jumlah pengguna di semester pertama 2025. BEI terus memperluas segmen pengguna dengan menggandeng berbagai pelaku pasar, seperti perbankan, bank pembangunan daerah (BPD), sekuritas, serta money broker.

Jeffrey mengungkapkan optimismenya terhadap potensi pertumbuhan SPPA Repo. “Bahkan di setengah hari pertama peluncuran ini saja, sudah terjadi 12 transaksi repo dengan nilai hampir Rp1 triliun atau sekitar Rp990 miliar,” ujarnya.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI, Firza Rizqi Putra, menambahkan dengan hadirnya transaksi repo, BEI berharap semakin banyak pihak yang bergabung di platform ini.

“Kami ingin mengajak lebih banyak pelaku pasar untuk menjadikan SPPA sebagai private platform bersama. Fokus utama kami tahun ini adalah memperluas pengguna jasa dari sektor bank pembangunan daerah agar semua pihak memiliki platform transaksi yang efisien dan terintegrasi,” imbuh Firza.

BEI menargetkan total transaksi SPPA di tahun 2025 mencapai Rp200 triliun, yang mencakup transaksi repo dan fixed income cash out trade. Meskipun transaksi fixed income tahun 2024 tercatat sebesar Rp246,1 triliun, transaksi repo belum tercatat di tahun sebelumnya. Oleh karena itu, BEI optimistis dengan kombinasi transaksi tersebut, target Rp200 triliun dapat tercapai tahun ini.

Peluncuran transaksi repo di SPPA dinilai sangat tepat mengingat pangsa pasar platform ini terus berkembang. Hingga Februari 2025, total nilai transaksi melalui SPPA sudah mencapai Rp48 triliun. Firza menilai momentum ini sangat strategis karena sejalan dengan fokus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia dalam memperkuat sistem pendanaan berbasis agunan (collateral funding).

“Saat ini, market share SPPA mencapai 15%, dan semakin banyak bank, BPD, serta sekuritas yang memanfaatkan platform ini. Jika melihat transaksi di pasar over-the-counter (OTC) tahun lalu yang mencapai Rp12.000 triliun, dengan porsi 50% fixed income dan 50% repo, maka peluang pertumbuhan SPPA masih sangat besar,” jelas Firza.

Di SPPA, bukan hanya transaksi repo dan fixed income yang dapat dilakukan, tetapi juga instrumen lain seperti Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Sukuk, Surat Perbendaharaan Negara (SPN), serta obligasi korporasi. Per Februari 2025, komposisi transaksi di SPPA terbagi rata, dengan 50% fixed rate dan 50% instrumen syariah seperti PBS.

Dengan target transaksi minimal Rp200 triliun hingga akhir tahun, BEI terus mendorong optimalisasi SPPA agar semakin banyak pelaku pasar memanfaatkan platform ini untuk perdagangan surat utang dan instrumen keuangan lainnya.

Artikel Terkait

NINE Siap Gelar Right Issue 2,157 Miliar Saham, Dananya Buat Modal Kerja!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE)...

Bahana Sekuritas Prediksi IHSG Menguat Hari Ini, Cek Daftar Saham-yang Wajib Masuk Watchlist

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

AVIA Akuisisi 16,67 Saham Dextone! Segini Nilainya!

STOCKWATCH.ID (SURABAYA) - PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini