STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sebanyak 700 juta saham PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) akan ditawarkan ke investor publik dalam penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 27 April 2023 – 02 Mei 2023. Jumlah saham IPO ini sebesar 20,13% dari modal ditempatkan dan disetor TYRE setelah IPO saham. Penawaran awal atau bookbuilding dimulai pada 6 – 12 April 2023.
Menurut prospektus rencana IPO saham yang diumumkan, Kamis (6/4), manajemen TYRE mengemukakan, harga perdana perseroan antara Rp 108-138 per saham. Dari IPO saham, calon emiten di bidang industri ban luar dan ban dalam ini akan memperoleh tambahan modal maksimal Rp96,60 miliar.
Bersamaan dengan IPO saham, TYRE juga menerbitkan sebanyak 350 juta Waran Seri I. Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I, dimana setiap pemegang satu Waran Seri I berhak membeli satu saham baru Perseroan dengan harga pelaksanaan Rp150 per unit.
Menurut manajemen TYRE, dana IPO saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi dan dana dari hasil pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya untuk akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
Saham dan Waran Seri I TYRE bernominal Rp50 per unit ini akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 04 Mei 2023. Manajemen TYRE berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO saham Perseroan pada 26 April 2023.
Sebagai informasi, penjualan bersih Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2022 mencapai Rp360,67 miliar, naik sebesar Rp90,07 miliar atau tumbuh 33,29% dibandingkan dengan penjualan bersih per 30 September 2021 sebesar Rp270,59 miliar.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya penjualan bersih ban luar menjadi Rp245,90 miliar dibandingkan Rp171,57 miliar pada 30 September 2021. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian yang sudah mulai pulih dan juga didukung oleh mobilitas masyarakat yang kian meningkat, sehingga mengerek jumlah permintaan ban kendaraan.
Dari penjualan tersebut, Perseroan berhasil membukukan laba komprehensif per 30 September 2022 sebesar Rp11,80 miliar, meningkat sebesar Rp1,52 miliar atau tumbuh sebesar 14,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp10,28 miliar. Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya laba bersih sebelum efek penyesuaian proforma sebesar Rp1,85 miliar.
Sementara total aset Perseroan per 30 September 2022 mencapai Rp394,74 miliar, naik dari Rp334,10 miliar per 31 Desember 2021. Adapun total ekuitas dan liabilitas Perseroan per 30 September 2022 masing-masing sebesar Rp181,15 miliar dan Rp213,58 miliar.