Jumat, April 18, 2025
27.3 C
Jakarta

Dorong Penggunaan Mata Uang Lokal, BI Teken Kebijakan di EMEAP

STOCKWATCH.ID (PENANG-MALAYSIA) – Pada pertemuan Executives Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP) ke-29, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menekankan pentingnya penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas atau Local Currency Transaction (LCT). Langkah ini diambil untuk memperdalam pasar keuangan, mengurangi volatilitas nilai tukar, dan menciptakan efisiensi harga.

Pertemuan yang diadakan di Penang, Malaysia, pada 15 Juli 2024, membahas berbagai kebijakan ekonomi terkini. Gubernur bank sentral dari Asia Pasifik bertukar pandangan mengenai tantangan kebijakan global, pengendalian inflasi, dan arus modal. Ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan 66th EMEAP Deputies’ and Related Meetings yang berlangsung di Bali pada April 2024.

Inisiatif LCT menunjukkan perkembangan positif sejak implementasinya. Peningkatan volume transaksi dan jumlah pelaku usaha yang terlibat, serta efisiensi pembentukan harga, menjadi bukti keberhasilannya. Dalam forum tersebut, Perry memaparkan tiga upaya penting untuk meningkatkan implementasi LCT.

Pertama, mendorong ekosistem yang memadai dengan cakupan partisipan, produk, harga, dan infrastruktur. Kedua, memperkuat peran aktif otoritas dalam mendorong terciptanya ekosistem LCT yang optimal serta mengembangkan pasar keuangan dalam mata uang lokal. Ketiga, mempererat sinergi antar otoritas, baik domestik maupun di negara mitra. Saat ini, BI telah memiliki kerja sama LCT dengan delapan negara, enam di antaranya anggota EMEAP.

Para gubernur juga bertukar pandangan mengenai efektivitas instrumen kebijakan untuk melengkapi kebijakan makroekonomi tradisional dan mengelola dampak dari ketidakpastian eksternal. Forum mendukung perkembangan inisiatif EMEAP di area pasar keuangan, pengawasan dan resolusi perbankan, sistem pembayaran dan infrastruktur keuangan, serta teknologi informasi.

Pertemuan ini juga menyambut baik Keketuaan Working Groups EMEAP periode 2024-2026. Bank Indonesia akan memegang peran Ketua pada Working Group on Banking Supervision.

Artikel Terkait

Bank Indonesia, Utang Luar Negeri Indonesia Februari 2025 Turun 0,16%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi Utang...

Cadangan Devisa Maret 2025 Naik 1,68% Jadi US$157,1 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi cadangan...

Permen Jahe Asal Karanganyar Tembus Amerika, Berkat Dukungan BNI!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Permen jahe asal Karanganyar, Jawa Tengah,...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>