STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak signifikan pada penutupan perdagangan Rabu (15/1/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (16/1/2025) WIB. Hal ini terjadi setelah data inflasi inti AS menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan. Penurunan dolar AS juga turut memicu lonjakan harga emas, dengan harapan pasar bahwa siklus pelonggaran suku bunga Federal Reserve belum berakhir.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 0,6% menjadi US$2.693,63 per ons. Kontrak emas berjangka AS ditutup lebih tinggi 1,3% di US$2.717,80.
Data Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 3,2% secara tahunan. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi yang mencapai 3,3%.
Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, mengatakan bahwa hasil ini memberikan dorongan positif bagi harga emas. “Core CPI yang lebih rendah sedikit memberikan angin segar bagi emas. Artinya, Fed mungkin tidak menutup kemungkinan untuk memangkas suku bunga,” ujar Melek.
Meskipun pemangkasan suku bunga pada Januari diperkirakan kecil, pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 40 basis poin (bps) pada akhir tahun ini. Sebelumnya, perkiraan penurunan hanya sekitar 31 bps.
Indeks dolar AS juga turun 0,1%, menjadikan emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lain. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga mengalami penurunan.
Investor khawatir bahwa potensi tarif yang diberlakukan setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih minggu depan dapat memperburuk inflasi dan membatasi kemampuan Fed untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, sering dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi. Meskipun suku bunga lebih tinggi mengurangi daya tariknya, ketidakpastian soal kebijakan tarif Trump dan dampaknya terhadap ekonomi global diperkirakan akan terus mendukung permintaan emas sebagai aset aman.
Selain emas, logam mulia lainnya juga mencatatkan kenaikan. Perak spot naik 2,6% menjadi US$30,66 per ons, platinum naik 0,2% menjadi US$937,58, dan palladium menambah 2,6% menjadi US$962,98 per ons.