STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (05/7/2024), hingga pukul 10.08 WIB, naik Rp30 (28,57%) menjadi Rp135, dari harga penawaran perdana atau initial public offeing (IPO) Rp105.
Hingga waktu tersebut di atas, volume perdagangan saham PART di Pasar Reguler BEI mencapai 257,97 juta unit senilai Rp33,94 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 26.176 kali. Saham PART pagi ini dibuka di harga Rp138 dan berada di rentang Rp114-141 per saham.
Menurut pengumuman BEI, Jumat (05/7/2024), sebanyak 2,720 miliar saham emiten di bidang manufaktur komponen suku cadang otomotif, elektronik dan sanitasi bernominal Rp25 per unit itu dicatatkan di BEI. Ini terdiri atas 2,040 miliar unit saham pendiri dan 680 juta saham IPO.
Jumlah saham IPO tersebut mencapai 25% dari modal disetor Perseroan setelah IPO. Dari aksi korporasi ini, PART memperoleh tambahan modal Rp71,40 miliar. Saham PART dicatatkan di Papan Pengembangan.
Pada saat yang sama, Perseroan juga mencatatkan waran seri I sebanyak 680 juta lembar. Harga pelaksanaan waran seri I ditetapkan sebesar Rp110 per saham.
Andy Santoso, Sekretaris Perusahaan PART mengemukakan, dana hasil IPO tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sebesar 54,39% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. “Dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (05/7/2024).
Andy mengemukakan, dengan penawaran saham ini, PART berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan tetap menjaga Quality, Cost and Delivery agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Perseroan.
Andy juga memberikan gambaran tentang prospek industri otomotif, elektronik, dan sanitasi di Indonesia. Perseroan yang bergerak dalam produksi sparepart otomotif, elektronik dan sanitasi ini memiliki peluang yang cerah pada setiap lini bisnusnya.
“Sektor otomitif dengan pertumbuhan yang stabil dan signifikan, mencapai 159.909.708 unit kendaraan pada awal tahun 2024, menunjukkan kenaikan sebesar 7,9% dibandingkan tahun 2022,” katanya.
Sementara itu, di industri elektronik, menurut Andy, terdapat peluang besar untuk mengoptimalkan produksi komponen AC dengan proyeksi pertumbuhan pasar yang kuat. Hal ini didukung oleh urbanisasi yang meningkat dan peningkatan kesadaran akan kenyamanan rumah di Indonesia. (yan)