Kamis, Maret 20, 2025
26.9 C
Jakarta

LPPF Mampu Cetak Laba Rp828 Miliar di Tengah Perlambatan Belanja Konsumen

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan penjualan bersih sebesar Rp12,3 triliun pada tahun 2024, turun 2,0% dibandingkan tahun 2023, dengan SSSG (same-store sales growth) menurun sebesar 1,7%. Hal ini mencerminkan tantangan yang terus berlanjut dalam belanja konsumen, terutama selama musim Lebaran dan pada kuartal keempat.

Meski penjualan dan SSSG turun, margin kotor Perseroan membaik atau naik menjadi 34,6%, dari 34,2% pada tahun 2023. Hal ini didorong oleh kehadiran produk-produk yang lebih baru.

Perbaikan ini, bersama dengan efisiensi dalam biaya operasional dan keuangan, membantu mengatasi perlambatan penjualan dan menghasilkan EBITDA sebesar Rp1,4 triliun, turun tipis 0,9% dari tahun lalu. Sementara laba bersih LPPF meningkat 22,5% menjadi Rp828 miliar pada 2024.

Monish Mansukhani, CEO LPPF dalam siaran pers, Jumat (07/3/3035) mengatakan, kendati belanja konsumen kelas menengah melambat, namun pencapaian Perseroan di 2024 menunjukkan dedikasi Perusahaan terhadap profitabilitas.

“Sembari menyempurnakan strategi untuk 2025, kami terus memprioritaskan penguatan fundamental ekonomi perusahaan dan menyempurnakan produk kami guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Sepanjang tahun 2024,  jelas Monish, LPPF berfokus pada beberapa inisiatif strategis, termasuk pengembangan merek eksklusif untuk menarik konsumen muda dan modern. Menurut Monish, SUKO terus berkembang dengan jangkauan di 79 gerai, sementara ZES, merek eksklusif terbaru, resmi diluncurkan pada kuartal keempat 2024 untuk menyasar konsumen yang sadar fesyen.

Selain itu, lanjut Monish Perseroan juga mengoptimalkan portofolio gerainya dengan memangkas 13 gerai yang berkinerja buruk, sehingga menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar Rp13 miliar.

Di sisi bisnis online, papar Monish, LPPF memperluas ragam produknya dengan menggandeng sejumlah merek konsinyasi, yang berkontribusi sebesar 41% terhadap total bisnis konsinyasi Matahari.

Menatap tahun 2025, demikian Monish, LPPF tetap berkomitmen menjalankan inisiatif strategis yang adaptif untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu. “Perseroan berencana untuk memperluas koleksi merek eksklusifnya dan mengeksplorasi kategori baru seperti perlengkapan rumah tangga,” katanya.

Monish mengatakan, LPPF akan memperluas gerai format khusus untuk SUKO dan ZES, merasionalisasi dan mengurangi gerai yang berkinerja buruk, serta merenovasi gerai-gerai kategori A tertentu yang memiliki nilai strategis. Di saat yang sama, Perseroan juga akan terus berfokus pada profitabilitas dengan meninjau kembali biaya sewa dan tenaga kerja, serta biaya produk. (konrad)

Artikel Terkait

Dolar AS Pangkas Penguatan Usai Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar Amerika Serikat (AS) mengurangi penguatannya...

Pendapatan Tumbuh, Rugi Bukalapak Naik 13,97%. Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bukalapak.Com Tbk (BUKA) mencatat pendapatan...

Turun 22,05%, Laba Distributor BBM (AKRA) Rp2,39 Triliun pada 2024, Ini Penyebabnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini