STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumakan, pihaknya telah menandatangani perjanjian pinjaman senilai US$50 juta dengan PT Merdeka Tshingshan Indonesia (MTI), anak usaha Perseroan dengan kepemilikan saham secara tidak langsung sebesar 80% pada 16 Juni 2023.
Deby Greviatama, Sekretaris Perusahaan MBMA dalam laporan keterbukaan informasi, Rabu (21/6) mengemukakan, pinjaman tersebut memiliki bunga secured overnight financing rate (SOFR) plus margin 5,26% per tahun. “Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai sebagian belanja modal MTI,” ujarnya.
Saat ini, menurut Deby, MTI sedang melakukan pembangunan pabrik pengolahan acid, iron, dan metal (AIM) I. Pabrik AIM tersebut diharapkan dapat memulai kegiatan operasional pada pertengahan kedua tahun 2023 dengan kapasitas produksi asam terpasang sebesar 1,2 juta ton per tahun pada 2024.
Deby menegaskan, transaksi tersebut adalah transaksi afiliasi namun bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK 17/2020 karena nilai transaksi tidak mencapai 20% dari nilai ekuitas perseroan.
Menurut Deby, sifat hubungan afiliasi antara MBMA dan MTI adalah MTI merupakan perusahaan terkendali perseroan dengan kepemilikan saham secara langsung dan tidak langsung melalui PT Batutua Pelita Investama sebesar 80%.
Selain itu, salah satu anggota Dewan Komisaris MBMA juga menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris MTI. Deby berharap, dengan terlaksananya transaksi ini, MTI dapat menjalankan bisnisnya secara lebih efisien. “Kinerja bisnis MTI yang lebih baik secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja keuangan perseroan. Ini pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham perseroan,” katanya.
