STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan dicatatkan dan mulai perdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/6/2023). Perseroan mencatatkan sebanyak 1,2 miliar saham Penawaran Umum Perdana atau initial public offering (IPO).
Menurut informasi tambahan, Rabu (21/6), saham Perseroan bernominal Rp25 per unit ini mewakili 20,95% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUP saham. Dari PUP ini, Perseroan di bidang pengembang real estate dan properti ini memperoleh tambahan modal Rp108 miliar. Itu berarti harga IPO saham RELF sebesar Rp90 per unit.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 1,2 miliar waran seri I. Setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu waran seri I. Setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp125 per unit. Jika semuanya dilaksanakan, Perseroan nantinya memperoleh tambahan modal Rp150
miliar.
Direksi RELF, pihaknya akan menggunakan dana hasil PUP sebesar 22,92% atau Rp27,500 miliar untuk pembelian tanah di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebesar 46,67% atau Rp56 miliar untuk pembelian tanah di Semplak Barat, Memang, Bogor. Sisanya sebesar 30,41% atau Rp36,50 miliar untuk modal kerja RELF.
“Saham dan waran seri I Perseroan akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Juni 2023,” tulis Direksi RELF.
Sebagai informasi, pendapatan neto RELF untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp18,347 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp16,379 miliar atau 833% dibandingkan dengan pendapatan neto pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021 sebesar Rp1,967 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh telah
dilakukannya penjualan rumah pada tahun 2022.
Dari pendapatan bersih tersebut, laba neto RELF mencapai Rp4,487 miliar pada 2022, mengalami peningkatan sebesar Rp4,320 miliar atau 2.731% dibandingkan dengan rugi neto pada tahun 2021 sebesar Rp158 juta. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan pendapatan neto Perseroan.
Sementara total aset RELF juga naik, dari Rp153,16 miliar pada 2021 menjadi Rp166,04 miliar pada 2022. Total ekuitas Perseroan meningkat menjadi Rp118,46 miliar pada 2022, dari Rp113,98 miliar pada 2021. Adapun total liabilitasnya bertambah dari Rp39,18 miliar menjadi Rp45,58 miliar pada 2022.