STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyebut pelaku pasar masih menantikan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Selain itu, kebijakan pemerintah yang lebih pro pasar juga menjadi harapan utama investor.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan ruang untuk pemangkasan suku bunga masih terbuka. Fundamental ekonomi seperti cadangan devisa yang kuat dan inflasi yang terkendali mendukung langkah tersebut.
“Dengan kondisi tersebut, kami memprediksi bulan ini adalah saat yang tepat untuk pemangkasan suku bunga, karena pemangkasan suku bunga jarang terjadi di kuartal II/2025 karena repatriasi dividen di mana kebutuhan dolar AS meningkat di tengah musim dividen bursa,” ujar Rully dalam acara Media Day: March 2025 by Mirae Asset, Selasa, 12 Maret 2025.
Repatriasi dividen ini membuat peluang pemangkasan suku bunga baru terbuka lagi pada kuartal III/2025.
Di sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang masih mendukung stabilitas ekonomi. Salah satunya adalah perpanjangan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Aturan ini mewajibkan valuta asing hasil ekspor tetap ditempatkan di dalam negeri selama satu tahun ke depan. Kebijakan ini dinilai mampu menjaga nilai tukar rupiah dari tekanan dolar AS.
Dalam 30 hari terakhir, rupiah berada di kisaran Rp16.300 per US$. Mata uang ini pertama kali menembus level Rp16.000 pada Desember 2024.
Pemerintah juga telah memberikan berbagai insentif, termasuk diskon tarif listrik 50% pada Januari dan Februari serta insentif tarif tiket pesawat ekonomi untuk musim mudik Lebaran.
Pelaku pasar kini menunggu kebijakan lain yang lebih pro investasi. Salah satunya adalah langkah yang bisa meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. Hal ini menjadi semakin penting di tengah ketidakpastian akibat Perang Dagang 2 yang dipicu Presiden AS Donald Trump awal tahun ini.
Di tengah pasar yang bergejolak, Head of Priority Wealth Management Mirae Asset, Marcia Gunawan, mengingatkan pentingnya layanan premium wealth management bagi nasabah kelas atas atau High Net Worth Individual (HNWI). Mirae Asset memiliki layanan Sage Club yang dirancang khusus untuk kebutuhan investasi nasabah premium.
Menurutnya, layanan ini memberikan akses eksklusif seperti Relationship Manager, Stock Dealer, Research Analyst, dan Customer Service. “Fokus kami di Sage Club adalah menciptakan nilai lebih dalam berinvestasi bagi nasabah-nasabah premium yang masing-masingnya unik (tailored service), sehingga layanan kami yang juga premium ini dapat memberikan advice dengan lebih intens ketika pasar bergejolak hebat seperti sekarang ini,” tutur Marcia.
Nasabah Sage Club harus memiliki portofolio minimal Rp3 miliar. Layanan ini dibangun dengan tiga pilar utama, yaitu manajemen portofolio (portfolio management), solusi investasi (investment solution), serta komunitas dan keistimewaan khusus (community and privileges). Keunggulannya termasuk biaya transaksi saham, obligasi, dan reksa dana yang kompetitif di kelas premium.
Selain itu, nasabah juga mendapatkan akses aplikasi pengelola keuangan untuk memantau kekayaan mereka secara real-time.