STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) atau CNAF resmi menawarkan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I Tahap I tahun 2024 senilai Rp1 truliun pada 12 Juni 2024.
Sukuk Wakalah ini ditawarkan dalam dua seri. Seri A memiliki jangka waktu 370 hari kalender, sementara Seri B berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran imbalan Sukuk dilakukan setiap tiga bulan, dimulai Oktober 2024 untuk Seri A dan Juli 2027 untuk Seri B. Pembayaran pokok dilakukan penuh (bullet payment) sebesar 100% dari jumlah pokok pada tanggal pembayaran kembali dana modal investasi.
Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I Tahap I tahun 2024 seri A menawarkan kupon antara 6,50% hingga 7,25%. Sedangkan imbal hasil seri B berada pada rentang 6,70% hingga 7,45%.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman, menyatakan dana yang terkumpul akan digunakan untuk modal kerja dalam pembiayaan Syariah. Ia optimistis Sukuk ini akan mendukung pertumbuhan pembiayaan kendaraan pada 2024, serta menawarkan alternatif investasi menarik bagi investor.
“Melalui Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance tahap I tahun 2024, kami berharap dapat mendukung pertumbuhan pembiayaan kendaraan ditahun 2024. CNAF optimis tumbuh positif ditahun ini, dengan menghadirkan diversifikasi produk pembiayaan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan sebagai alternatif instrumen investasi yang menarik bagi investor.” ujar Ristiawan, dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Selaras dengan strategi bisnis, CNAF akan fokus pada optimalisasi digital untuk mempermudah layanan nasabah. “Dalam upaya untuk meningkatkan pangsa pasar, Perseroan akan terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen dan dealer kendaraan bermotor melalui pemanfaatan kanal digital yaitu CNAF Mobile yang lebih user-friendly, peluncuran produk-produk dan program pembiayaan yang menarik, dan inovatif,” tambah Ristiawan.
Pada saat yang sama, Direktur Keuangan Perseroan, M Imron Rosyadi Nur, ST, menyebutkan bahwa keunggulan kompetitif perseroan terletak pada dukungan dari induk usaha, PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Dukungan ini mencakup fasilitas pembiayaan bersama (Joint Financing), program referral calon nasabah, dan kerjasama dalam pemanfaatan digitalisasi. Selain pendanaan dari induk usaha, perseroan juga terus melakukan diversifikasi pendanaan yang paling efektif sesuai kondisi pasar melalui kerjasama dengan perbankan maupun pasar modal.
Pada tahun 2023, CIMB Niaga Finance mencatat pembiayaan baru sebesar Rp8,94 triliun, meningkat 13,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,87 triliun. Pembiayaan baru dengan akad syariah mencapai 51% dari total pembiayaan baru. Dengan peningkatan ini, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp11,26 triliun, naik 21,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,25 triliun.
Dengan peningkatan aset kelolaan, CIMB Niaga Finance mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp520 miliar pada tahun 2023. Angka ini naik 23% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp424 miliar. Perusahaan juga berhasil menjaga kualitas asetnya, terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang hanya 1,11% pada tahun 2023, jauh di bawah rata-rata industri sebesar 2,44%.
Rasio keuangan CIMB Niaga Finance juga terjaga dengan baik. Pada tahun 2023, return on assets (ROA) perusahaan tercatat sebesar 6,80%, dan return on equity (ROE) mencapai 22,32%.
Direktur PT CIMB Niaga Sekuritas, Martin Simorangkir, optimis industri otomotif akan terus tumbuh positif pasca tahun politik di Indonesia.
“Kami optimis industri otomotif tetap akan tumbuh positif setelah berakhirnya pesta demokrasi di Indonesia.,” tandasnya.