STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Senin (8/7/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (9/7/2024) WIB. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Investor sedang menunggu data inflasi penting dan laporan laba kuartal kedua untuk melihat apakah reli pasar tahun ini bisa bertahan.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS turun 31 poin atau 0,08% menjadi 39.344,79. Sebaliknya, Indeks S&P 500 (SPX), naik 5,66 poin atau 0,1% menyentuh 5.572,85. Indeks komposit Nasdaq (IXIC), juga bertambah 50,98 poin atau 0,28% mencapai 18.403,74.
S&P 500 mencatat minggu positif keempat dalam lima minggu terakhir. Optimisme terus berlanjut bahwa inflasi yang mereda dan kelemahan di beberapa sektor ekonomi dapat mendorong Federal Reserve untuk memotong suku bunga.
Indeks harga konsumen bulan Juni akan dirilis pada Kamis. Jika angka utama menunjukkan perbaikan, harapan tersebut dapat semakin kuat. Data indeks harga produsen akan dirilis pada Jumat.
Pekan lalu, data ketenagakerjaan menunjukkan pasar kerja yang sedikit mendingin. Meskipun ekonomi AS menambah lebih banyak pekerjaan pada bulan Juni daripada yang diantisipasi, tingkat pengangguran justru naik menjadi 4,1% dari 4%. Pedagang saat ini mengharapkan dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2024, dengan yang pertama pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.
“Kami percaya latar belakang fundamental tetap mendukung ekuitas, didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan laba yang solid, pemotongan suku bunga, dan investasi yang meningkat dalam AI,” tulis Vincent Heaney, ahli strategi UBS, dalam catatannya pada hari Senin.
PepsiCo dan Delta Air Lines akan melaporkan hasil pada hari Kamis. Kemudian, sejumlah bank besar, termasuk Citigroup dan JPMorgan Chase, akan memulai musim laporan laba kuartal kedua pada hari Jumat.