STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street terjun bebas secara berjamaah lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Selasa (5/3/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (6/3/2024). Kemerosotan ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) itu, terutama terjadi pada perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar seperti Apple Inc dan sektor chip. Tak pelak, ini memberi tekanan pada Nasdaq menjelang rilis data ekonomi minggu ini, dan kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell Powell di hadapan anggota parlemen pada hari Rabu dan Kamis,
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup terkikis 404,64 poin atau 1,04% menjadi 38.585,19. Demikian pula dengan indeks S&P 500 (SPX), merosot 52,3 poin atau 1,02% menjadi 5.078,65. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq (IXIC), anjlok 267,92 poin atau 1,65% menjadi 15.939,59.
Berdasarkan data ekonomi pada hari Selasa, terungkap bahwa pertumbuhan industri jasa AS melambat pada bulan Februari. Meskipun jumlah pesanan baru melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan, namun lapangan kerja menurun, menandakan kekuatan mendasar di sektor ini.
Data dari Indeks Manajer Pembelian pada hari Selasa memverifikasi adanya pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut, meskipun Federal Reserve telah meningkatkan suku bunga sebanyak 525 basis poin sejak Maret 2022. Namun, survei lain menunjukkan bahwa pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan Januari.
Aksi jual pada hari Selasa juga dipengaruhi oleh beberapa alasan lain. Salah satunya adalah aksi ambil untung di sektor teknologi yang baru-baru ini menguat setelah naik 56% pada tahun 2023.
Saham Apple turun 2,8% setelah penjualan iPhone di Tiongkok dilaporkan turun 24% secara tahunan dalam enam pekan pertama tahun 2024. Sementara itu, sektor chip juga terpukul usai laporan bahwa Advanced Micro Devices mengalami hambatan dalam menjual chip ke pasar Tiongkok karena regulasi keras AS terhadap ekspor teknologi canggih ke Beijing.
Beberapa ahli strategi melihat pelemahan ini sebagai hal yang wajar setelah kenaikan yang tajam baru-baru ini. Selain itu, investor juga menunggu kesaksian Powell di hadapan anggota parlemen pada hari Rabu dan Kamis, serta data ekonomi yang akan dirilis, termasuk laporan non-farm payrolls pada hari Jumat. Mayoritas investor memperkirakan penurunan suku bunga pertama tahun ini akan terjadi pada bulan Juni, sesuai dengan alat FedWatch CME Group.