STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) membidik penjualan sebesar Rp356,93 miliar pada 2025. Target tersebut 10% lebih tinggi dari penjualan ITIC tahun 2024 sebesar Rp324,48 miliar.
Dalam materi paparan publik yang disampaikan Kamis (8/5/2025), Direksi ITIC menyebutkan, untuk mencapai target penjualan di atas, pihaknya akan melakukan perbaikan-perbaikan dari sisi operasional secara berkesinambungan.
“Ini dilakukan oleh Perseroan untuk menciptakan kinerja positif dan bertumbuh sepanjang tahun 2025,” tulis Direksi ITIC dalam materi paparan publiknya.
Hingga kuartal I 2025, Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp68,81 miliar, turun 17,65% dari Rp83,55 miliar pada periode sama 2024. Seiring penjualan, Manajemen mampu menekan turun beban pokok penjualan ITIC sebesar 19,34%, dari Rp65,79 miliar pada kuartal I 2024, menjadi Rp53,06 miliar di kuartal I 2025.
Akan tetapi, laba kotor Perseroan turun 11,38% menjadi Rp15,74 miliar pada kuartal I 2025, dari Rp17,76 miliar pada kuartal I 2024. Adapun laba bersih ITIC anjlok 42,83% jadi Rp3,12 miliar jika dibandingkan Rp5,46 miliar kuartal I 2024.
Sekedar informasi, PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) adalah produsen tembakau yang mengkhususkan diri dalam tembakau iris (tembakau gulung/gulung sendiri). Bisnisnya dimulai pada tahun 1960-an sebagai industri rumah tangga tembakau.
Pada tahun 1981, perusahaan mulai beroperasi secara komersial dan pindah ke Malang. Kapasitas produksinya mencapai 1.800 ton per tahun. Perseroan tidak hanya fokus pada pasar domestik Indonesia, khususnya di kawasan timur Indonesia, tetapi juga mengekspor ke Malaysia, Singapura, Jepang, dan Aruba. Beberapa mereknya adalah Pohon Sagu, Anggur Kupu, dan Lampion Lilin.
Pada akhir tahun 2024, Manajemen Perseroan berhasil melebarkan jaringan penjualan internasionalnya, yakni dengan menjajaki pasar India. (konrad)
