STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ambruk ebih dari 1% pada penutupan perdagangan Senin (16/6/2025) waktu setempat, atau Selasa pagi (17/6/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah emas sempat menyentuh level tertinggi dalam delapan minggu. Lonjakan sebelumnya dipicu oleh ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran, serta menjelang rapat kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot turun 1,2% menjadi US$3.392,86 per troy ouncesetelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 22 April. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 1% ke level US$3.417,30 per ons troi.
“Perlu diingat bahwa emas naik dalam beberapa sesi terakhir, terutama karena konflik antara Israel dan Iran. Hari ini kita melihat koreksi, kemungkinan karena aksi ambil untung setelah kenaikan tersebut,” ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Ketegangan geopolitik masih membayangi pasar. Iran meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menekan Israel agar segera melakukan gencatan senjata, yang dinilai sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri perang udara yang sudah berlangsung selama empat hari. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya berada di “jalur menuju kemenangan”.
Sementara itu, para pemimpin negara-negara anggota G7 juga memulai pertemuan tahunan mereka di Kanada. Di saat yang sama, pasar saham AS mencatat penguatan, sementara dolar AS melemah dalam perdagangan yang fluktuatif.
Fokus pelaku pasar kini beralih ke hasil pertemuan The Fed yang berlangsung selama dua hari dan akan berakhir pada Rabu. Mayoritas pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap.
“Untuk saat ini, tampaknya The Fed cenderung tetap menahan diri, mengingat ketidakpastian ekonomi yang cukup besar, mulai dari isu tarif hingga ketegangan geopolitik. Jadi, tidak mengejutkan jika The Fed menunda pemangkasan suku bunga,” kata Meger.
Emas kerap dianggap sebagai aset lindung nilai saat terjadi ketidakstabilan geopolitik dan tekanan inflasi. Harga emas juga cenderung diuntungkan saat suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil tetap seperti instrumen lainnya.
Selain emas, harga perak spot tercatat stabil di US$36,33 per ons troi. Platinum naik 2% ke posisi US$1.252,57, sedangkan palladium menguat 0,8% menjadi US$1.036,10 per ons troi.
