Minggu, September 28, 2025
29.9 C
Jakarta

Pertama di Indonesia! BMKG Luncurkan Command Center Tahan Gempa Senilai Rp252 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi meluncurkan Command Center pertama di Indonesia yang dirancang khusus tahan terhadap gempa bumi. Fasilitas ini dibangun di Jakarta dengan dukungan teknologi Friction Pendulum, sebuah sistem canggih yang memastikan operasional tetap berjalan meskipun terjadi guncangan besar.

Gedung pusat kendali ini berdiri di atas lahan seluas 8.450 m² dan menjadi pusat utama pengolahan data serta pengendali sistem peringatan dini bencana di Indonesia. Pembangunan ini merupakan bagian dari Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang didanai oleh Bank Dunia. Tak hanya di Jakarta, fasilitas cadangan atau backup center juga dibangun di Bali untuk menjamin keberlanjutan layanan jika pusat utama terdampak bencana.

Pelaksana Tugas Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa gedung ini menggunakan struktur tahan gempa berbasis teknologi Friction Pendulum Base Isolator. Teknologi ini memungkinkan seluruh sistem tetap berfungsi tanpa gangguan saat gempa terjadi. “Gedung ini kami rancang dengan struktur tahan gempa yang mengandalkan teknologi Friction Pendulum Base Isolator untuk meredam guncangan. Artinya, ketika gempa terjadi, seluruh sistem tetap bisa berjalan tanpa gangguan. Ini bukan sekadar gedung, tapi jantung dari sistem penyelamat nyawa,” tegasnya saat peresmian di Jakarta, Senin (21/7).

Dwikorita juga menjelaskan bahwa IDRIP adalah langkah strategis untuk memperkuat sistem nasional peringatan dini berbasis geofisika dan iklim. Sistem-sistem tersebut meliputi Tsunami Early Warning System (TEWS), Earthquake Early Warning System (EEWS), Meteorology Early Warning System (MEWS), dan Climatology Early Warning System (CEWS). Semua sistem akan terintegrasi dalam satu ruang komando dengan kemampuan monitoring 24 jam dan dukungan sistem cadangan berteknologi tinggi. “Kami membangun ini sebagai komitmen terhadap Visi Indonesia Emas 2045 — menjadikan Indonesia negara tangguh bencana dan berdaulat teknologi,” lanjutnya.

Direktur Operasi PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), Bagus Tri Setyana, yang mewakili Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita, menjelaskan rincian teknis bangunan. Gedung ini memiliki sembilan lantai dan dua basement, dengan total luas bangunan 8.679,88 m². Keistimewaan utama proyek ini terletak pada penggunaan base isolator tipe Friction Pendulum di 23 titik struktur bangunan. Teknologi ini untuk pertama kalinya digunakan dalam fasilitas data center di Indonesia.

“Sistem ini mampu menahan guncangan gempa dengan periode ulang hingga 2.500 tahun. Pemasangan dilakukan setelah struktur utama selesai, menggunakan sistem jacking untuk memastikan akurasi dan keamanan,” ujarnya.

Pembangunan Command Center ini merupakan bagian dari proyek pengembangan sistem operasional InaTEWS untuk lokasi Jakarta dan Bali. Nilai kontraknya mencapai Rp207,88 miliar, dan setelah adendum terakhir menjadi Rp252 miliar. Proyek ini masuk dalam kategori Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas mitigasi bencana di Indonesia.

Dengan peresmian ini, BMKG menegaskan posisinya sebagai institusi strategis dalam sistem nasional penanggulangan bencana. Kehadiran fasilitas ini juga menjadikan BMKG sebagai pionir dalam pemanfaatan teknologi tahan gempa untuk infrastruktur vital negara.

Artikel Terkait

MTMH Gelar Soft Opening Rumah Sakit Murni Teguh Pejaten, Jakarta Selatan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Murni Sadar Tbk (MTMH) mengumumkan soft...

400 Mahasiswa Diajak Bikin AI dari Nol, Komdigi dan Kemenparekraf Apresiasi Inisiatif AICO

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – – Indonesia menunjukkan antusiasme tinggi terhadap...

QRIS Baru Resmi Meluncur, Pakai Donk Nusantara Siap Gebrak Industri Pembayaran Digital

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Pakai Donk Nusantara resmi meluncurkan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru