Jumat, Desember 26, 2025
29.8 C
Jakarta

Genjot Kredit Rumah, BTN Perkuat Modal Inti Lewat Dana Segar Rp2 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memperkuat struktur permodalannya demi menjaga keberlanjutan ekspansi bisnis. Bank pelat merah ini menerima Pinjaman Pemegang Saham atau Shareholder Loan (SHL) senilai Rp2 triliun.

Dana segar tersebut berasal dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM). Fasilitas ini diklasifikasikan sebagai modal inti tambahan atau Additional Tier 1 (AT1). Hal ini sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menjelaskan urgensi penguatan modal ini. Langkah tersebut diambil seiring meningkatnya kebutuhan pembiayaan. Sektor perumahan masih menjadi fokus utama bisnis BTN.

Nixon memastikan kondisi permodalan perusahaan saat ini sangat prima.

“Posisi permodalan BTN berada pada level yang sehat, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di kisaran 18–19%. Shareholder Loan ini disiapkan untuk menjaga ruang ekspansi kredit tetap memadai, seiring dengan pertumbuhan pembiayaan perumahan yang terus berjalan,” ujar Nixon di Jakarta, Rabu (24/12/2025).

Kinerja penyaluran kredit BTN memang tumbuh signifikan. Hingga kuartal III-2025, BTN mencatat total penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp381,03 triliun. Porsi terbesar masih didominasi sektor perumahan yang mencapai Rp322,53 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan masif ini membutuhkan struktur permodalan yang semakin kuat. Tujuannya agar ekspansi kredit dapat terus dilakukan tanpa menekan rasio permodalan perseroan.

Secara teknis, pinjaman pemegang saham ini memiliki karakteristik khusus. Instrumen Additional Tier 1 ini bersifat perpetual atau tanpa jatuh tempo. Sifat lainnya adalah subordinasi dan non-dilutif.

Struktur tersebut memastikan tambahan modal langsung memperkuat Tier 1 Capital BTN. Tidak ada kewajiban pelunasan pokok dalam jangka pendek. Hal ini membuat likuiditas maupun struktur pendanaan harian perseroan tidak terbebani.

“Tambahan modal inti ini memberikan fleksibilitas bagi BTN untuk mengelola pertumbuhan kredit secara lebih terukur dan prudent, khususnya untuk mendukung pembiayaan perumahan dan ekosistem terkait, sekaligus menjaga ketahanan permodalan jangka panjang,” jelas Nixon.

Pemberi pinjaman, DAM, berstatus sebagai pemegang saham BTN. Hal ini mencerminkan keselarasan kepentingan jangka panjang dalam memperkuat daya saing serta nilai perseroan.

Transaksi ini masuk dalam kategori transaksi afiliasi sesuai POJK No. 42/POJK.04/2020. Manajemen memastikan prosesnya tidak mengandung benturan kepentingan. Tata kelola dan penilaian kewajaran oleh pihak independen juga telah dilakukan.

Penguatan modal inti lewat Shareholder Loan ini diharapkan memperkokoh peran BTN. Perseroan berkomitmen mendukung program perumahan nasional serta memperluas akses kepemilikan rumah bagi masyarakat.

Langkah ini sejalan dengan visi BTN sebagai mitra utama pemberdayaan finansial keluarga Indonesia. Perseroan juga terus memantapkan posisinya sebagai mitra utama pemerintah dalam inklusi perumahan dan keuangan.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Perkuat Modal Kerja, Erajaya Suntik Dana Rp370 Miliar ke Anak Usaha

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) memperkuat...

Jelang Tutup Tahun, 13 Perusahaan Siap Terbitkan Obligasi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan kabar...

OJK Resmi Perketat Aturan Paylater, Hanya Bank dan Multifinance yang Boleh Garap

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menerbitkan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru