Sabtu, September 27, 2025
29.5 C
Jakarta

Pasar Fluktuatif Investasi Rawan Boncos, Bahana TCW Berbagi Tips Raup Cuan di Pasar Modal!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Pasar saham cukup fluktuatif saat ini. Bila tak piawai mengatur strategi, bisa-bisa investasi bakal berakhir boncos. Nah, untuk meminimalkan kerugian dalam berinvestasi, PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memberikan beberapa tips.

Menurut manajemen Bahana TCW , valuasi saham di pasar domestik saat ini terbilang cukup murah. Namun, pergerakan indeks kurang bergairah karena pasar masih menanti katalis positif yang bisa menggenjot indeks.

Sebaliknya, valuasi obligasi sudah mahal. Ini karena sejak awal tahun surat utang cukup diminati investor dan rally di pasar obligasi masih berlangsung. Misalnya saja, indeks IBPA Government Bond Index telah mencatatkan kinerja sebesar 6.41% sejak awal tahun hingga 23 Juni 2023.

‘’Model kami mengindikasikan bond yield saat ini berada di level dua standar deviasi valuasi mahal. Kami menyarankan investor untuk masuk ke reksa dana obligasi dengan durasi rendah atau reksa dana pasar uang sembari menunggu momentum pasar membaik,” jelas Emil Muhamad, Ekonom Bahana TCW, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 927/6/2023).

Dalam hal mengoleksi obligasi, anak usaha IFG ini, lebih memilih untuk mengoleksi obligasi pemerintah dibanding obligasi korporasi. Alasannya, selisih yield obligasi pemerintah dengan obligasi korporasi cukup tipis. Sehingga, nilai tambah yang ditawarkan, bila dibandingkan dengan risikonya menjadi kurang optimal.Sebagai perbandingan, selisih yield obligasi corporate bonds rating AAA tenor 3 tahun dengan INDOGB pada tenor yang sama kini mencapai 78 bps, lebih rendah dibandingkan rata-rata selama 10 tahun terakhir yang mencapai 137 bps.

Tapi bukan berarti obligasi korporasi tidak prospektif. Pasalnya, saat perekonomian secara makro sedang dalam tahap ekspansif, seperti yang dialami Indonesia saat ini, pada umumnya korporasi juga akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure yang besar untuk membangun pabrik atau meningkatkan kapasitas produksi melalui pembelian mesin-mesin baru. Jadi saat ini, menjadi waktu yang pas untuk memilah obligasi korporasi yang prospektif dan aman”,”terang Emil.

Sedangkan bagi investor yang masih berminat untuk masuk ke pasar saham, dalam tahun politik saat ini, Bahana TCW merekomendasikan untuk memilih saham sektor konsumsi, telekomunikasi, media dan perbankan. Keempat sektor tersebut merupakan sektor berorientasi domestik yang diperkirakan akan tetap tangguh di tengah-tengah perlambatan ekonomi yang terjadi secara global maupun domestik.

Berdasarkan paparan di atas, kami mengantisipasi asset class rotation dari pasar oblligasi ke pasar saham yang memiliki valuasi relatif murah”,”imbuh Emil. Berikut porsi penempatan dana yang disesuaikan dengan profil masing-masing investor:

 

Penempatan Konservatif Moderat Agresif
Money Market/Pasar Uang 20 15 10
Fixed Income /Obligasi 50 35 40
Equity/Saham 30 50 50

 

Artikel Terkait

Poh Holdings Siap Perkuat Bisnis NINE Usai Jadi Pengendali Baru

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) membeberkan...

NINE Beberkan Pembayaran Piutang dan Rencana Pengembangan Bisnis Pasca Akuisisi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) melaporkan...

Diakuisisi oh Holdings, Harga Saham NINE Dipangkas Jadi Rp12,23! Ini Penjelasan Manajemen

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) memberikan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru