Sabtu, Februari 8, 2025
30.2 C
Jakarta

BTN Resmi Akuisisi 100% Saham Bank Victoria Syariah, Siapkan Dana Rp1,06 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN resmi memulai proses akuisisi terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Langkah ini dimulai setelah BTN menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pemegang saham BVIS di Jakarta pada Rabu, (15/1/2025).

Dalam perjanjian tersebut, BTN akan mengambil alih 100% saham BVIS dari PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta. Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang diumumkan ke publik, Victoria Investama memegang 80,18% saham BVIS, Bank Victoria International 19,80%, dan BHP Jakarta 0,0016%.

Total nilai akuisisi BVIS mencapai Rp1,06 triliun. BTN menggunakan dana internal yang telah disiapkan sesuai rencana bisnisnya. Dengan akuisisi ini, BTN akan memiliki 100% saham BVIS.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menjelaskan bahwa akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) adalah langkah strategis BTN untuk membentuk bank umum syariah (BUS) melalui cara anorganik. Setelah mendapatkan persetujuan dari regulator, BTN akan memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, BTN Syariah, dan menggabungkannya dengan BVIS. Langkah ini akan membentuk BUS baru yang lebih kuat.

“BTN menilai perkembangan perekonomian syariah di Indonesia perlu didukung dengan adanya pemain yang memiliki kekuatan daya saing atau competitive advantage dengan proposisi layanan perbankan dan keuangan komprehensif untuk sektor perumahan. Aksi korporasi ini akan mendukung pengembangan BTN Syariah untuk memenuhi posisi tersebut dan menjawab kebutuhan nasabah di pasar syariah. Kedua belah pihak, yakni BTN dan para pemegang saham Bank Victoria Syariah telah mencapai kesepakatan mutual untuk mendukung upaya tersebut,” ujar Nixon di Jakarta, Senin (20/1/2025).

BTN telah resmi menandatangani perjanjian pengambilalihan (CSPA) untuk mengakuisisi 100% saham Bank Victoria Syariah. Kesepakatan ini tercapai setelah melalui proses uji tuntas (due diligence) yang dilakukan BTN selama beberapa bulan terakhir. Nixon menjelaskan, BTN memilih untuk mengakuisisi bank umum syariah dan menggabungkannya dengan BTN Syariah karena prosesnya lebih mudah dan cepat. Hal ini penting karena regulasi yang mengharuskan BTN untuk memisahkan Unit Usaha Syariahnya sebelum 2026 jika nilai asetnya mencapai 50% dari total aset induk bank konvensional.

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Syariah dan peraturan OJK, jika aset Unit Usaha Syariah mencapai 50% atau lebih dari total aset induk, pemisahan wajib dilakukan dalam waktu dua tahun setelah laporan keuangan triwulan terakhir menunjukkan pemenuhan ketentuan tersebut. Pada kuartal III-2024, BTN Syariah tercatat memiliki aset sebesar Rp58 triliun, tumbuh 19,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Proyeksi BTN menunjukkan bahwa setelah merger, aset BTN Syariah bisa mencapai Rp66 triliun hingga Rp67 triliun.

Bank Victoria Syariah dipilih karena ukurannya yang sesuai sebagai bank umum syariah dan bisnisnya yang terus berkembang. Per kuartal III-2024, aset Bank Victoria Syariah tercatat Rp3,32 triliun, meningkat 8,02% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan penandatanganan CSPA ini, BTN akan melanjutkan proses akuisisi dengan mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham BTN dan Bank Victoria Syariah, serta persetujuan OJK sebagai regulator. Nixon berharap seluruh proses akuisisi dapat selesai sebelum semester I-2025, agar merger antara BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah dapat segera dilaksanakan. “Berdasarkan timeline yang telah kami rencanakan, BTN Syariah bisa segera spin-off menjadi bank umum syariah pada tahun ini,” tegas Nixon.

Selama proses ini berlangsung, BTN menyatakan belum ada perubahan operasional bisnis dari BTN Syariah dan aktivitas bisnis BTN Syariah masih berjalan seperti biasa sampai unit usaha syariah tersebut telah berubah secara legal dan formal menjadi bank umum syariah dalam bentuk perseroan terbatas (PT).

Artikel Terkait

Tumbuh 22,85%, BSI Raup Laba Bersih Rp7,006 Triliun pada 2024, Ini Pendorongnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)...

Medco Power Indonesia Terbitkan Sukuk Rp1,15 Triliun, Ini Penggunaan Dananya!

STOCKWATCH.ID  (JAKARTA) - PT Medco Power Indonesia, anak usaha...

XL Axiata Siap Bayar Ijarah Fee ke-25 Tahun 2018 Seri D dan E, Segini Nilainya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT XL Axiata Tbk (EXCL),...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini