Jumat, September 20, 2024
32.3 C
Jakarta

Fokus ke FMC dan Data Center, Telkom Indonesia Optimis Kinerja 2023 Tumbuh Positif

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menjelang akhir tahun 2023, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terus menjalankan transformasi yang sudah dicanangkan perseroan sejak dua tahun terakhir. Melalui strategi utama Five Bold Moves (5BM), langkah strategis ini mulai memperlihatkan sinyal positif dan diharapkan menjadi potensi untuk keberlangsungan profitabilitas perseroan ke depannya.

Budi Setyawan Wijaya, Direktur Strategic Portfolio Telkom, pada Public Expose Live 2023, Kamis (30/11) mengemukakan, tahun ini Telkom terus menjalankan transformasi melalui strategi Five Bold Moves sebagai upaya untuk meningkatkan value demi keberlangsungan perusahaan yang kompetitif dan profitable.

“Setelah implementasi FMC dilakukan pada Juli lalu, kali ini kami tengah mengakselerasi bisnis data center TelkomGroup untuk dapat semakin kuat, baik dari sisi kapasitas maupun kapabilitas,” kata Budi dalam keterangan, Kamis (30/11).

Menurut Budi, Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) ditujukan untuk melayani permintaan broadband berkecepatan tinggi dan dapat diandalkan. Sejak Juli 2023, papar Budi, TelkomGroup melalui Telkomsel yang fokus menjalankan bisnis Business-to-Consumer (B2C) telah melakukan prioritisasi optimasi biaya, konvergensi pelanggan, dan maksimalisasi channel seluler.

Budi berharap,  aksi korporasi ini dapat mengakselerasi digitalisasi di Indonesia melalui pengalaman pelanggan dan infrastruktur terbaik, dengan fokus pada pada akses yang merata, perluasan channel melalui satu aplikasi, serta layanan pelanggan.

Menurut Budi, FMC diproyeksi dapat memperlihatkan hasil efisiensi yang baik sebagaimana yang direncanakan oleh perseroan. Begitupun dengan nilai sinergi dari IndiHome dan Telkomsel yang sudah dipersiapkan dengan cermat. Diharapkan seiring proses dan waktu yang terus berjalan, potensi peningkatan revenue dari sinergi keduanya dapat menunjukkan hasil mulai awal tahun depan.

Pada bisnis data center, jelas Budi, saat ini kebutuhan para pelaku bisnis akan data center terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu, Indonesia sendiri juga diproyeksikan akan berkontribusi sebesar 40% dari ekonomi digital ASEAN pada 2025.

Telkom yang saat ini memiliki sebanyak 32 fasilitas data center melihat kondisi tersebut sebagai peluang yang sangat baik untuk menangkap potensi pemintaan pasar dan memperkuat posisi sebagai pemain data center terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Saat ini, lanjut Budi, Telkom melalui anak usahanya Telkom Data Ekosistem tengah mengelola operasionalisasi Hyperscale Data Center Cikarang dan membangun Hyperscale Data Center Batam. Ke depan, selain fokus ekspansi dan pembangunan data center, Telkom juga terbuka terhadap kerja sama strategis dengan mitra global untuk meningkatkan value sebagai pusat ekosistem digital.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi memaparkan kinerja perseroan. Hingga September 2023, Telkom membukukan pertumbuhan positif sebesar 2,2% YoY menjadi Rp111,2 triliun yang didorong oleh pertumbuhan Layanan Data, Internet & IT sebesar 4,8% YoY menjadi Rp63,4 triliun. “Pencapaian ini seiring dengan meningkatnya pendapatan IndiHome dan transisi yang berlanjut dari bisnis legacy ke data,” kata Heri.

Menurut Heri, Telkom juga mencatat laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA sebesar Rp59,1 triliun dengan EBITDA marjin 53,1%, meningkat dari 52,2% pada semester pertama 2023. Adapun, laba Bersih Telkom tumbuh 17,6% YoY menjadi Rp19,5 triliun selama periode tersebut. Dari sisi beban, terdapat penurunan biaya depresiasi dan amortisasi sebesar 3,7% YoY jadi Rp24,1 triliun serta penurunan biaya pemasaran 6,9% YoY menjadi Rp2,6 triliun.

Telkomsel selaku anak usaha, papar Budi, mencatat pendapatan Bisnis Digital yang positif sebesar 7,0% YoY, didorong oleh pertumbuhan data payload yang solid dan menghasilkan peningkatan kontribusi dari pendapatan menjadi 86,1% dari 81,0% pada periode yang sama tahun lalu. Telkomsel berhasil mencapai jumlah pelanggan pada 158,3 juta dan percepatan penambahan IndiHome B2C dalam jumlah yang baik yaitu sebesar 205 ribu pelanggan.

Sejalan dengan komitmen perusahaan yang fokus menyasar market Business-to-Business (B2B), Telkom melalui Segmen Enterprise telah meluncurkan Indibiz, yang menyediakan layanan konektivitas serta platform dan layanan digital yang fokus untuk Usaha Kecil and Menengah (UKM) dan dikategorikan dalam Indibiz Ruko, Indibiz Finance, Indibiz Education, dan Indibiz Hotel.

Heri mengatakan, hingga September 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal sebesar Rp22,1 triliun atau 19,9% dari total pendapatan. Belanja modal tersebut difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

“Dengan kinerja yang terus terjaga hingga kuartal ketiga ini, kami optimis Telkom dapat membukukan kinerja tahun buku 2023 yang positif dan profitable, begitupun dengan progress dari realisasi strategi utama perusahaan yang diharapkan dapat menjadi angin segar untuk memberikan value yang optimal bagi stakeholders dan investor nantinya,” ungkapnya.

Artikel Terkait

DSNG dan Sumitomo Siap Operasikan Pabrik Wood Pellet di Boyolali

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) -  PT Biomassa Lestari Nusantara (BLN), perusahaan...

Kuartal II/2024, Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Pemasaran Rp741 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan...

Berkat Inovasi, Aneka Tambang Raih Penghargaan Tertinggi IQPC 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini