STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –Manajemen PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN), berkomitmen membagikan dividen tunai hingga sebesar 60% dari laba tahun buku 2022. Hal itu dikemukakan oleh Aan Rohanah, Direktur KDTN, dalam keterangan pers kepada media di Sentul, Jumat (11/11/2022).
Menurut Aan, tahun ini laba KDTN ditargetkan sebesar Rp4,5 miliar. Adapun hingga Septermber 2022, berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit, laba perusahaan Jasa Akomodasi dan Perhotelan berbasis teknologi modern di Indonesia itu mencapai Rp2,5 miliar.
“Kami optimistis, target laba akan tercapai. Karena tingkat okupansi hotel kami trennya terus meningkat mendekati kondisi normal sebelum terjadi pandemi,” ujar Aan.
Aan menegaskan, komitmen membagikan dividen tahun depan, merupakan salah bentuk apresiasi KDTN terhadap tingginya antusiasme para investor ketika Perseroan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Selain itu, KDTN juga memberikan apresiasi lain bagi para investor yang membeli saham ketika masa penawaran umum perdana. Mereka dipastikan bakal mendapatkan Kedaton8 Family Club atau memberKedaton Hotel. Para investor yang memiliki kartu Kedaton8 Family Club ini dapat menikmati sejumlah fasilitas menarik yang tersedia di seluruh jaringan hotel milik Perseroan.
“Puji syukur saya atas berjalannya proses IPO PT Puri Sentul Permai Tbk. Untuk itu saya berharap pemegang saham yang sudah masuk dalam saham kami dapat keep it and then keep buying. Apalagi kami sudah mencatat pembukuan keuntungan tahun ini dan kami akan sepakat dengan Komisaris untuk mulai memberikan dividen tunai 60% kepada pemegang saham,” katanya.
Saham Puri Sentul Permai resmi dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (9/11/2022). Sebanyak 1,25 miliar saham KDTN ditawarkan kepada investor publik di pasar perdana. Dengan harga IPO sebesar Rp150/saham, perusahaan yang telah beroperasil lebih dari 12 tahun itu, memperoleh tambahan modal sebesar Rp37,5 miliar.
Sebesar 86,56% dari dana hasil IPO ini akan digunakan untuk membangun 5 outlet hotel di Rest Area. Sebanyak 5,97% dialokasikan untuk membangun 2 unit Suite Room. Sedangkan 2,99% untuk pembiayaan pengembangan management system & ICT. Adapun sisanya sebesar 4,48% untuk modal kerja.
Dalam memuluskan proses IPO saham ini, KDTN menggndeng PT Victoria Sekuritas Indonesia menjadi penjamin pelaksana emisi efek.
Dari 86,56% dana hasil IPO tersebut, Perseroan antara lain akan pakai untuk membangun fasilitas yang diperlukan oleh para pengguna tol agar mendapatkan tempat istirahat yang representative. Dengan begitu, para pengguna tol bisa beristirahat dengan nyaman sehingga dapat melanjutkan perjalanan dengan kondisi badan yang fit. “Hal ini tentu saja dapat menekan angka kecelakaan yang kerap terjadi di jalan tol,” tambah Aan.
Bersamaan dengan IPO saham ini, Perseroanjuga mengeluarkan waran. Rinciannya, setiap lima saham akan mendapatkan free waran seri 1 yang nantinya bisa ditebus seharga Rp180. Adapun target penghimpunan dana dari waran sebesar Rp9 miliar. Itu akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dalam pengembangan bisnis Kedaton 8 ke depan.
Ekpansi Bisnis
Pada kesempatan yang sama, Irene Nursalim, Direktur Business Development KDTN mengatakan, Perseroan optimistis terjadap prospek industri properti bidang perhotelan ke depan. Apalagi hotel yang hadir dengan konsep unik, modern, dan berbeda tentunya akan menjadi pilihan utama masyarakat.
Dia menjelaskan, saat ini Perseroan fokus mengembangkan bisnis hotel di rest area. Dalam waktu dekat, KDTN akan segera membangun hotel di Rest Area KM 166 dan KM 164 Tol Cipali – Majalengka.
Tahun depan, lanjut dia, Perseroan merencanakan pengembangan hingga tiga hotel. Adapun investasi yang dibutuhkan untuk membangun satu hotel berkisar antara Rp6-7 miliar. Itu terdiri dari 20 kamar dan satu lounge area. Sedankan kebutuhan modal kerja setiap hotel sekitar Rp300 juta.
Irene mengemukakan, Perseroan telah memiliki pengalaman dalam pengembangan jasa akomodasi perhotelan melalui proyek Hotel Kedaton 8 sejak 2010. Konsep Hotel berbasis teknologi dan digitalisasi yang diusung Perseroan saat ini mengedepankan privasi dan pelayanan cepat.
“Kedaton 8 Hotel merupakan hotel pertama yang mengusung konsep Manless Check In. Inovasi-inovasi yang lahir membuat Kedaton 8 Hotel survive ketika pandemi Covid-9 melanda. Kami masih mampu membukukan laba bersih, dengan tetap melakukan pembayaran gaji, THR bahkan bonus kepada karyawan ketika industri pariwisata sedang terpuruk,” tukasnya.
Oversubscribe
Direktur PT Victoria Sekuritas Indonesia Wisnu Widodo mengatakan, IPO saham Prima Sentul Permai berhasil mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 5,62 kali dari total nilai penawaran umum atau 9,66 kali dari nilai penawaran pooling dengan perolehan dana sebesar Rp210 miliar.
Dijelaskan Wisnu, secara keseluruhan proses IPO KDTN telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.
“Kami menilai akhir tahun ini waktu yang tepat bagi industri properti untuk mulai unjuk gigi masuk dalam pasar bursa,” ujarnya.