STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tipis meskipun dolar AS mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Selasa (11/6/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (12/6/2024) WIB. Investor menantikan data inflasi AS dan hasil pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve yang akan berakhir pada hari Rabu.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik sekitar 0,1% menjadi US$2.312,70 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS hampir tidak berubah, berada di angka US$2.326,60.
Menurut analis Marex, Edward Meir, banyak orang khawatir tentang pertemuan Fed besok. Jika angka inflasi tidak menunjukkan perbaikan, Fed kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Hal ini bisa mendorong dolar dan suku bunga AS naik, yang berdampak negatif bagi emas.
Menurut jajak pendapat Reuters, Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga pada bulan September dan sekali lagi tahun ini. Namun, ada risiko signifikan bahwa bank sentral mungkin hanya melakukan satu pemotongan atau tidak sama sekali. Suku bunga yang tinggi membuat emas kurang menarik dibandingkan aset yang memberikan imbal hasil.
Analis pasar utama di Gainesville Coins, Everett Millman, mengatakan level kunci berikutnya untuk penurunan emas ada di sekitar US$2.300. Jika emas jatuh di bawah level tersebut, kemungkinan besar harga emas akan terus turun dan menguji ulang level US$2.200.
Di antara logam lainnya, harga perak spot turun lebih dari 2% menjadi US$29,16 per ons. Platinum turun 1,5% menjadi US$952,67, dan palladium kehilangan 2% menjadi US$885,75.