STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) yang resmi dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/11/2022) naik Rp35 (35%) menjadi Rp135 dari harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp100/saham. Volume perdagangan saham di pasar reguler hingga waktu tersebut mencapai 29,86 juta unit senilai Rp4,03 miliar. Adapun frekuensi perdagangan saham sebanyak 1.271 kali.
BSBK perusahaan yang bergerak di sektor properti & real estate itu, menjadi emiten ke-48 tahun 2022 atau perusahaan tercatat ke 814 di BEI.
Melalui IPO ini, pemilik Balikpapan Super Block, yang dikembangkan dengan konsep kawasan terpadu “One Stop Living” dengan luas sekitar 14 hektar tersebut, melepas sebanyak 2,750 miliar lembar saham atau 12,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga penawaran ditetapkan sebesar Rp100 per saham. Dengan demikian Perseroan mendapat tambahan modal sebesar Rp275 miliar.
Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 31 Oktober 2022. Selama masa penawaran umum perdana saham pada tanggal 02 – 04 November 2022, saham BSBK mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 25,37 kali dari nilai penjatahan terpusat. Dalam aksi korporasi BSBK, PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Menurut Christopher Sumasto Tjia, Direktur Utama BSBK, setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya akan digunakan sekitar Rp100 miliar untuk pembelian tanah seluas sekitar 1,2 hektar di wilayah kota Balikpapan dan sekitarnya.
“Pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki Perseroan saat ini sehingga dapat mendukung rencana ekspansi Perseroan di masa yang akan datang untuk menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibukota Negara (IKN). sedangkan sisa nya akan digunakan untuk operasional dan modal kerja Perseroan,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (8/11).
Christopher menjelaskan, langkah IPO ini dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan Perseroan dalam mengembangkan usaha agar target yang telah ditetapkan dapat terealisasi. “Selain itu, tujuan Perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Perseroan agar Perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik,” paparnya.
Dengan diperolehnya dana dari hasil IPO, lanjut dia, persediaan tanah yang dimiliki oleh perseroan akan meningkat. Ini akan menjadi salah satu sumber pendanaan dalam pengembangan Balikpapan Super Block. Pengembangan tersebut akan menopang penjualan Perseroan ke depannya. “Pada akhirnya akan meningkatkan laba Perseroan di masa yang akan datang. Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, Perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat,” urai Christopher.
Bersamaan dengan IPO saham dan penerbitan Waran Seri I, HSBK juga melaksanakan konversi utang sebanyak Rp234,171 miliar atau sebanyak-banyaknya 2,341 miliar saham dengan harga konversi yang sama dengan harga IPO, yaitu Rp100 per saham. Dengan demikian, kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2.341.713.397 saham.
BSBK juga menerbitkan 6,975 miliar Waran Seri I. Setiap pemegang 100 saham baru hasil IPO memperoleh 137 Waran. Setiap pemegang satu unit Waran berhak membeli satu saham baru HSBK dengan harga pelaksanaan Rp125 per saham.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara dan sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan. Masa berlaku pelaksanaan waran mulai tanggal 08 Mei 2023 sampai dengan 07 November 2023.
“Saham yang ditawarkan dalam rangka penawaran umum dan pelaksanaan hasil konversi hutang memberikan hak yang sama dan sederajat kepada pemegangnya dalam segala hal, sama seperti pemegang saham lainnya,” imbuh Christopher.