STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sebanyak 200 juta saham PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) ditawarkan ke investor publik melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 2-5 Agustus 2022. Jumlah saham yang dilepas mencapai 20% dari saham disetor BUAH setelah IPO. Penawaran awal saham BUAH dimulai pada 20-26 Juli 2022.
Menurut Renny Lauren, Direktur Utama BUAH, harga perdana ditawarkan antara Rp350-400 per saham. Dari IPO saham, calon emiten di bidang perdagangan besar buah-buahan dan daging unggas beku ini akan memperoleh tambahan modal berkisar Rp70-80 miliar.
Renny mengemukakan, sebesar 75% dana IPO saham akan digunakan untuk modal kerja Perseoan. Sisanya 25% untuk pembangunan gudang cold storage.
“Perseroan kedepannya berencana untuk semakin melebarkan sayapnya pada pasar dalam negeri, dengan membuka cabang atau cold storage di kota-kota besar dan juga strategis guna menyambut pertumbuhan permintaan ini. Berbekal kepiawaian kami di bidang logistik dan networking, kami optimis dapat mencapai target tersebut kedepannya,” katanya dalam Konferensi Pers Public Expose BUAH, Rabu (20/7/2022).
Saat ini, lanjut dia, secara keseluruhan, Perseroan sudah memiliki 9 cabang cold storage dan distribusi aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan juga memiliki 3 jalur distribusi utama dalam menjalankan usahanya yang berpusat di kota besar yakni Medan, Jakarta, dan Surabaya. Buah-buahan yang diimpor oleh Perseroan tiba di 3 pelabuhan utama tersebut untuk selanjutnya didistribusikan ke gudang penyimpanan cold storage Perseroan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Renny menjelaskan, dalam mendistribusikan produknya, Perseroan berkerjasama dengan vendor perusahaan logistik antar provinsi dari pelabuhan besar yang menjangkau hub impor Perseroan. Untuk pengiriman dalam kota dan antar kota, Perseroan juga menggunakan armadanya sendiri yang bisa langsung menuju titik-titik pemesanan dari setiap pelanggan.
Pada sisi supply buah-buahan dan sayuran, kata dia, Perseroan juga berencana akan bekerja sama dengan lebih banyak pihak supplier dari mancanegara. Hal ini dilakukan untuk melengkapi keberagaman produk. Sampai pada saat ini, supplier yang sudah berkerja sama dalam menyuplai buah untuk Perseroan, datang dari negara-negara Asia, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa hingga Timur Tengah.
“Dengan menggandeng lebih banyak supplier, diharapkan semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai salah satu importir buah-buahan terbesar dan terlengkap di Indonesia,” ujar Renny.
Saham BUAH bernominal Rp50 per unit itu akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2022. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerbitkan pernyataan efektif untuk PUP BUAH pada 29 Juli 2022.
Penjualan bersih BUAH per Maret 2022 mencapai Rp280,33 miliar, naik 31,73%, dari Rp212,80 miliar per Maret 2021. Laba usaha BUAH tumbuh 15,76%, dari Rp9,58 miliar per Maret 2021 menjadi Rp11,09 miliar per Maret 2022.
BUAH mencatatkan aset Rp275,98 miliar per 31 Maret 2022, naik 11,40% dari Rp247,73 miliar per 31 Desember 2021. Selama periode Januari – Maret 2022, BUAH berhasil membukukan laba Rp11,19 miliar (Rp34,96 per saham), melesat 15%, dari Rp9,73 miliar (Rp45,64 per saham) per Maret 2021.
“Tahun ini, kami menargetkan kenaikan omzet dan revenue sebesar 50% dibandingkan tahun 2021,” papar Renny, Adapun pada 2021, penjualan bersih Perseroan naik 32,79% menjadi Rp1,02 trilun.