STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melaba Rp1,05 triliun (Rp548,61 per saham) pada 2023, turun 38,85% dibanding Rp1,72 triliun (Rp897,08 per saham) pada tahun 2022.
Seperti tergambar dalam laporan keuangan Desember 2023 yang dipublikasikan Jumat (23/2/2024), pendapatan konsolidasi AALI turun 4,96% menjadi Rp20,74 triliun, dari Rp21,82 triliun pada 2022.
Penyumbang terbesar pendapatan AALI pada 2023 dari penjualan minyak sawit mentah dan turunannya yang mencapai Rp19,22 triliun, disusul inti sawit dan turunannya sebesar Rp1,50 triliun, dan lainnya Rp21,72 miliar.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan AALI juga turun 0,18% menjadi Rp17,19 triliun, dari Rp18,06 triliun pada 2022. Namun, laba kotor Perseroan anjlok  27,5% menjadi Rp2,77 triliun, dari Rp3,82 triliun pada 2022.
Di sisi lain, beban umum dan administrasi AALI naik 2,87% jadi Rp908,36 miliar, beban penjualan naik 5,64% jadi Rp611,39 miliar. Biaya pendanaan AALI turun  26,79% ke Rp268,26 miliar dari Rp366,44 miliar. AALI meraih pendapatan lain-lain bersih sebesar Rp420,87 miliar, meningkat 385% dari Rp86,77 miliar pada 2022.
Laba sebelum pajak emiten perkebunan kelapa sawit dan produsen minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil) beraset Rp28,84 triliun per Desember 2023 itu anjlok 38,31% menjadi Rp1,49 triliun, dari Rp2,42 triliun pada 2022.