STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membukukan kontrak baru sebesar Rp4,24 triliun hingga November 2022, meningkat 107% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Demikian dikemukakan oleh Hadian Pramudita, Direktur Utama, dalam paparan publik kepada di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Menurut Hadian, komposisi perolehan kontak baru tersebut terdiri dari office 22,13%, public facility 67,08%, commercial 0,87% dan residencial 9,93%.
Adapun kontrak baru tersebut berasal dari sejumlah proyek. Itu antara lain adalah proyek Dhoho International Airport phase 2, PT Bio Farma’s Product Development Facilty – Bandung, Building 1& 2 ITB Innovation Park Bandung – Teknopolis, Kalideres Regional Public Hospital, Politteknik Ilmu Pelayaran (PIP) – Makasar, VIP & VVIP Building Halim Perdanakusuma Airport Revitalization, Renovation of Biofarma Building No.14, Al Hidayah Phasee-1 Mosque – Bogor, UIN Alaudin Hospital – Makasar, UPT Vertikal Hospital – Surabaya, MFH Coridor & Roof Garden KOOPERBI, New Capital City – Project Modular Housing for Contractors.
Jika ditinjau dari asalnya, perolehan kontrak baru WEGE saat ini di dominasi dari proyek-proyek swasta sebesar 43,57%. Kemudian kontrak baru dari Pemerintah sebesar 32,86% dan BUMN 23,56%.
Sementara itu, lanjut Hadian, berdasarkan laporan keuangan kuartal tiga 2022 yang belum diaudit (unaudited), WEGE meraih laba Rp92,76 miliar dan pendapatan Rp1,67 triliun. Pendapatan WEGE antara lain dikontribusikan oleh lini bisnis konstruksi sebesar Rp1,49 triliun. Selain itu, berasal dari segmen investasi & konsesi sebesar Rp39,47 miliar atau meningkat 56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun industri modular menyumbang sebesar Rp148,44 miliar,naik sebesar 81% year on year (yoy).
“Hal ini menunjukkan bahwa bisnis konsesi dan industri modular yg merupakan bagian dari strategi bisnis Perseroan (backward & forward), berhasil dalam menopang pendapatan Perseroan (Core Business)” jelas Hadian.
Sementara itu, kas dan setara kas per 30 September 2022 tercatat sebesar Rp428,10 miliar. Total ekuitas WEGE mencapai Rp2,39 triliun dan total aset sebesar Rp5,25 triliun.
Hadian mengemukakan, meskipun pendapatan WEGE mengalami kontraksi secara YoY, namun Perseroan mampu menjaga gross profit margin di level 8,59%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun operting profit margin di level 5,34% dan net profit margin sekitar 5,54% yang ditopang oleh pendapatan Lainnya.
Kondisi lain yang membuat WEGE tetap memberikan performa terbaiknya, lanjut Hadian, dari sisi rasio leverege. DER WEGE saat ini sebesar 1,20x (kali), gearing ratio sebesar 0,30x (kali), dan current ratio sebesar 2,03x (kali). Ini menunjukkan WEGE memiliki tingkat likuiditas dan fundamental yang sehat.