STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,168 triliun (Rp184 per saham) pada tahun 2023. Angka ini, mengalami kenaikan sebesar 38,3% dibandingkan Rp844,56 miliar (Rp133 per saham) pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menilik laporan keuangan SMMA yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat(5/4/2024), sepanjang tahun 2023 Perseroan membukukan pendapatan sekitar Rp26,93 triliun. Perolehan ini susut sebanyak 18,7% ketimbang Rp33,188 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut manajemen SMMA, penurunan tersebut antara lain dipicu oleh berkurangnya pendapatan dari penjaminan atau underwriting asuransi sebesar 21,7% menjadi Rp18,035 triliun pada 2023. Selain itu, pendapatan dari sumber lainnya juga terpangkas 60,8% menjadi Rp254,03 miliar. Tahun lalu, Perseroan tidak mencatatkan laba dari penjualan investasi jangka pendek. Kondisi ini berbeda dengan tahun 2022 dimana SMMS masih menorehkan laba dari penjualan investasi jangka pendek senilai Rp880,7 miliar.
Manajemen SMMA mengatakan, pendapatan dari bunga dan bagi hasil SMMA mengalami kenaikan sebesar 3,7% menjadi Rp5,852 triliun pada 2023. Demikian pula dengan penjualan mata uang asing, melonjak setinggi 127,3% menjadi Rp441,27 miliar.
Pada saat yang sama, manajemen SMMA mampu menekan beban sekitar 19,7% menjadi Rp25,645 triliun. Sehingga, Perseroan mampu menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp1,284 triliun, naik 2,9% secara tahunan atau year on year (YoY).
Manajemen SMMA juga berhasil mengurangi jumlah kewajiban perusahaan sebesar 1,76% menjadi Rp89,137 triliun selama tahun 2023. Alhasil, total ekuitas SMMA meningkat 5,08% menjadi Rp24,828 triliun pada akhir Desember 2023.