STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menunjukkan kinerja cemerlang menjelang proses pemisahan (spin-off) menjadi bank syariah baru. Hingga kuartal III-2025, UUS BTN berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih 8,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp592 miliar, naik dari Rp546 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, kinerja positif ini ditopang oleh peningkatan pembiayaan yang tumbuh 19,7% yoy menjadi Rp51,10 triliun, dari sebelumnya Rp42,70 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) juga melonjak 19,3% yoy menjadi Rp56,90 triliun pada akhir September 2025, dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp47,68 triliun.
Pertumbuhan solid di sisi pembiayaan dan DPK turut mendongkrak total aset UUS BTN yang naik 18,4% yoy menjadi Rp68,36 triliun, dari Rp57,72 triliun pada tahun sebelumnya.
Nixon menyebut pencapaian tersebut menjadi bukti kuatnya fokus bisnis BTN Syariah di sektor perumahan dan layanan keuangan berbasis prinsip syariah.
“UUS BTN tinggal selangkah lagi untuk tampil sebagai bank umum syariah dengan potensi yang sangat besar di industri perbankan syariah nasional. Dengan kehadiran Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai bank syariah baru hasil spin-off, kami meyakini akan lebih banyak masyarakat yang terlayani dengan prinsip syariah untuk berbagai kebutuhan keuangan mereka, sehingga dampaknya akan terasa untuk pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia,” kata Nixon di Jakarta, Kamis (23/10).
Seperti diketahui, UUS BTN resmi bertransformasi menjadi PT Bank Syariah Nasional (BSN) setelah mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BSN merupakan hasil spin off UUS BTN yang sebelumnya mengakuisisi Bank Victoria Syariah. Transformasi ini menegaskan komitmen BTN untuk memperluas jangkauan layanan keuangan berbasis prinsip syariah dan memperkuat kontribusinya dalam mendukung perekonomian nasional.
