Rabu, Agustus 6, 2025
33.2 C
Jakarta

RMK Energy Raih Pendapatan Usaha Rp1,8 Triliun per September 2023

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,8 triliun pada kuartal ketiga 2023. Capaian ini mengalami penurunan sebesar 3,4% secara tahunan atau year on year (YoY). Hal ini disebabkan oleh normalisasi harga yang menyebabkan penurunan yang signifikan pada segmen penjualan batubara.

Per September 2023, pendapatan usaha dari segmen penjualan batubara mencapai Rp1,2 triliun, turun sebesar 19,5% YoY. Kendati begitu, pendapatan usaha dari jasa tumbuh sebesar 59,1% YoY menjadi Rp620,5 miliar pada 9M 2023.

Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra mengatakan, dengan mempertahankan pendapatan usaha, Perseroan berhasil meningkatkan margin laba kotor pada level 23,6%, atau meningkat 130bps dari 22,9% pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini dicapai karena beban COGS segmen penjualan batubara juga turun sebesar 12,3% YoY sehingga segmen penjualan batubara masih membukukan kinerja positif dengan margin yang lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu. Segmen jasa dan penjualan batubara berkontribusi masing-masing sebesar 59,5% dan 40,5% ke total laba kotor Perseroan. Hingga periode September 2023, laba kotor RMKE turun 0,4% YoY.

Selama periode Januari-September 2023, margin laba bersih RMKE tercatat pada level 15,5%. Kinerja laba bersih ini, kata Vincent, ditopang oleh segmen jasa yang memiliki margin laba yang lebih besar dibandingkan dengan segmen penjualan batubara. Hal ini yang mendukung Perseroan mampu mempertahankan kinerja keuangan dengan kedua segmen yang masih membukukan kinerja positif di tengah kondisi yang kurang mendukung seperti normalisasi harga.

Hingga September 2023, volume bongkaran kereta dan muatan tongkang masing-masing tumbuh sebesar 9,7% YoY dan 14,5% YoY. Jumlah bongkaran kereta dan muatan tongkang hingga September 2023 masing-masing telah mencapai 9,2 juta MT dan 6,2 juta MT. Peningkatan kinerja operasional dari segmen jasa batubara ini tidak terlepas dari  on-time performance (OTP) bongkar kereta yang jauh lebih cepat 41 menit menjadi 3:25 jam per kereta dibandingkan waktu bongkar kereta pada periode yang sama tahun lalu 4:06 jam. Penggunaan bahan bakar meningkat sebesar 10,9% seiring dengan peningkatan volume angkutan batubara, namun rasio penggunaan bahan bakar per MT batubara tetap lebih efisien dari 0,91 liter/MT tahun lalu menjadi 0,88 liter/MT tahun ini atau lebih efisien sebesar 3,2% YoY pada 9M 2023.

Pendapatan dari segmen penjualan batubara  terkoreksi sebesar 16,9% YoY pada September 2023. Namun kinerja segmen ini masih ditopang oleh pertumbuhan produksi tambang in house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE). “TBBE berhasil memproduksi 900,8K MT batubara, atau meningkat sebesar 11,3% YoY dan berkontribusi 53,76% ke total volume penjualan batubara,” jelas Vincent, dalam keteragan pers secara daring, di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Selain didukung oleh pertumbuhan volume batubara in-house, Perseroan juga berupaya mengoptimalkan biaya operasional dengan beban pokok pendapatan penjualan batubara yang turun 12,3% YoY pada 9M 2023.

Pada akhir September 2023 total aset dan liabilitas Perseroan masing-masing sebesar Rp 2,0 triliun (+20,3%) dan Rp556,9 miliar (+18,4%). RMKE juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 21,1% menjadi Rp1,5 triliun. Dengan posisi keuangan yang lebih sehat, RMKE mempertahankan rasio-rasio keuangan diatas ketentuan kredit dengan DER sebesar 0,38 kali. Kas dari aktivitas operasional juga tumbuh secara signifikan dengan pertumbuhan sebesar 147,2% YoY menjadi Rp162,2 miliar karena kontribusi segmen jasa yang lebih besar pada 9M 2023.

Vincent menyampaikan kinerja Perseroan pada kuartal III 2023 masih menegaskan bahwa Perseroan merupakan Perusahaan yang kompeten di bidang jasa logistik batubara terintegrasi dengan margin laba yang berasal dari segmen jasa dan segmen penjualan batubara masing-masing sebesar 41,7% dan 14,4% hingga September 2023.

“Kami yakin tren ini akan terus berlanjut dengan kontribusi laba yang lebih besar dari segmen jasa batubara seperti kinerja Perseroan pada masa sebelum. Walau di tengah normalisasi harga batubara, Perseroan masih dapat mencetak kinerja operasional dan finansial yang terus bertumbuh dan secara rata-rata telah mencapai 64% target tahun 2023 pada YTD 9M 2023. Manajemen masih melihat prospek yang jauh lebih baik di kuartal terakhir tahun ini dengan cuaca yang lebih mendukung, kondisi geopolitik yang tidak pasti saat ini, musim dingin pada akhir tahun serta harga batubara yang cenderung stabil.” kata Vincent.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional Perseroan, William Saputra menyampaikan kinerja operasional Perseroan pada segmen jasa batubara masih tumbuh positif dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Walaupun target bongkaran kereta, muatan tongkang dan produksi batubara in house masih belum optimal karena terdampak proses pemenuhan kewajiban sanksi administratif atas pencemaran lingkungan ke KLHK, namun Perseroan optimis dapat mengejar target 2023 pada sisa tahun berjalan karena. Saat ini, lanjut dia,

Perseroan sedang proses finalisasi pemenuhan kewajiban sanksi administratif dan fokus membenahi dan mengendalikan pencemaran lingkungan.

“Seperti kita ketahui bersama, isu debu batubara ini menjadi atensi nasional juga. Kami sebagai entitas bisnis selalu berupaya proaktif terhadap isu-isu seputar lingkungan dan kesehatan. Ini menjadi concern kami dan tentunya masih ada kekurangan di berbagai sisi, sehingga, kami pun butuh sinergi serta dukungan dari KLHK dan berbagai pihak lainnya dalam mencapai perbaikan yang dapat menjaga keberlangsungan lingkungan hidup dan bisnis.”, tambah William.

Artikel Terkait

Perkuat Jaringan, Avian Brands Targetkan Buka 6 Pusat Distribusi Baru di 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau...

IHSG Sesi I Tertahan di 7.514,660, Turun Tipis 0,01%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Emiten Tekstil (TRIS) Siap Jual Kembali  27,936 Juta Saham Tresuri, Catat Tanggalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Trisula International Tbk (TRIS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru