Jumat, Agustus 8, 2025
31.6 C
Jakarta

BTN Sasar Peluang Bisnis di ITS

STOCKWATCH.ID (SURABAYA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali memperkuat kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kesepakatan baru ini mencakup pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan serta kerjasama dalam Program Learning, Advisory, and Research HFC BTN.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa potensi bisnis di kampus sangat besar, baik dari sisi pendanaan maupun kredit. “Kami terus memperluas kerjasama dengan kampus dan universitas di seluruh Indonesia, termasuk di ITS,” ujar Nixon setelah penandatanganan MOU di Surabaya, Kamis, 30 Mei 2024.

Menurut Nixon, potensi bisnis di ITS sangat besar, mulai dari penerimaan uang kuliah mahasiswa hingga KPR untuk civitas akademika. Kerjasama antara BTN dan ITS sebenarnya telah dimulai sejak 11 Juni 2020, namun masih terbatas pada bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan peningkatan kerjasama yang baru, BTN menargetkan penambahan kerjasama PPO ITS dalam bentuk barang, pemasangan EDC/QRIS pada beberapa ekosistem bisnis ITS, serta potensi payroll pada Flamboyan Guest House dan Bougenville Guest House ITS. Selain itu, BTN juga menargetkan penambahan DPK dari Pendapatan DKPU ITS melalui Kerjasama Profesional Kementerian serta kerjasama Bank Garansi untuk DKPU dan PT ITS Tekno Sains.

Rektor ITS, Bambang Pramujati, menyambut baik kerjasama ini, terutama dalam hal dukungan sistem pembayaran. “Kerjasama dengan BTN sangat membantu kita, terlebih di era sekarang ini, pembayaran tidak lagi hanya melalui transfer, tetapi juga melalui sistem lain seperti yang dimiliki BTN,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Nixon memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa ITS. Dia membuka kesempatan bagi lulusan ITS untuk bergabung dengan BTN. “Kami sedang membidik talenta-talenta dari kampus untuk bergabung membangun BTN. Kami berharap lulusan ITS bisa bergabung dengan BTN,” jelas Nixon.

Nixon juga membagikan tips suksesnya hingga menjadi Direktur Utama. Menurutnya, untuk mencapai posisi tersebut, seseorang harus memahami satu hal dahulu atau menjadi spesialis. Setelah mengerti dan memahami berbagai macam tantangan, barulah bisa menjadi generalis. “Untuk membangun karir, kita harus punya spesialisasi tertentu seperti kredit atau risiko dan dana. Setelah semuanya paham, barulah melihat yang lebih besar lagi,” katanya.

Nixon menekankan bahwa BTN harus terus berinovasi agar dapat terus diterima masyarakat dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pengembangan aplikasi superapps BTN Mobile.

Pola pembelian rumah di Indonesia masih didominasi oleh pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR). Namun, ada pergeseran dalam pola transaksi, di mana penjualan rumah secara daring meningkat. Nixon menjelaskan bahwa 75,89% pembelian rumah menggunakan KPR, 17,24% menggunakan tunai bertahap, dan 6,87% menggunakan tunai. “KPR masih menjadi pola utama dalam membeli rumah, namun metodenya yang berubah. Transaksi via online mencapai US$2 triliun, beli rumah sekarang tidak harus bertemu,” jelasnya.

Nixon menambahkan bahwa sektor perumahan sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Pemerintah selalu memberikan insentif terhadap sektor ini, mendorong permintaan rumah pada triwulan I/2024. “KPR nasional hingga triwulan I/2024 tumbuh mencapai 12,4%. Pertumbuhan KPR terus mencapai dua digit sejak triwulan II/2023,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Kontrak Baru PP Presisi Melejit 60% di Paruh Pertama 2025, Laba Ikut Naik!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan...

Multisarana Eduka (MSIE) Teken Perjanjian Sewa Lahan di Bali, Nilainya Segini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-  Direksi PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE)...

BTN Bidik Bisnis Kredit Kendaraan, Fokus ke Debitur KPR Subsidi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru