Kamis, Januari 16, 2025
28.1 C
Jakarta

Kembangkan Proyek Baru, Intiland Butuh Capex Rp1 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Intiland Development Tbk (DILD) atau Intiland menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp1 triliun sepanjang tahun ini. Adapun sumber pendanaan capex tersebut sebesar 70% dari eksternal dan sisanya 30% menggunakan kas internal.

Menurut Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, Perseroan berencana mengembangkan proyek-proyek baru, baik di sektor perumahan maupun industri. Archied mengungkapkan bahwa kebutuhan investasi untuk pengembangan proyek-proyek baru mencapai Rp1 triliun.

“Total belanja modal untuk tahun ini diperkirakan antara Rp800 miliar hingga Rp1 triliun, tergantung pada perkembangan proyek industri. Intiland memiliki 21 proyek yang sedang dikembangkan, termasuk proyek besar di kawasan industry,” ujarnya dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (30/5).

Seiring tingginya kebutuhan investasi Perseroan, maka RUPST memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun ini. “Dividen tidak kita bagi, kita jadikan saldo laba untuk memperkuat permodalan,” ujarnya. Keputusan ini diambil karena kondisi pasar yang masih lambat.

Terkait pendapatan, Archied menyebut target marketing sales tahun ini sebesar Rp2,1 triliun. “Target marketing sales bukan pendapatan atau laba bersih, karena pengakuan penjualan tergantung pada penjualan barang ready stock,” jelasnya.

Tahun lalu, pendapatan Intiland mencapai Rp3,9 triliun, naik Rp758,1 miliar atau 24% dibandingkan tahun 2022. Pendapatan dari pengembangan (development income) mencapai Rp3,1 triliun atau 80,3% dari total pendapatan, melonjak 29% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan berkelanjutan (recurring income) menyumbang Rp771 miliar atau 19,7% dari total, naik 7% dibandingkan tahun 2022.

Tantangan di tahun 2024 masih cukup berat. Namun, Intiland berkomitmen untuk terus mencari solusi terbaik guna menjaga pertumbuhan jangka panjang. “Kami terus berupaya meningkatkan kinerja, mencapai target pertumbuhan, dan meningkatkan penjualan. Meskipun tidak mudah, kami percaya mampu mengeksekusi strategi-strategi terbaik untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan,” kata Archied.

Pada kuartal 1-2024, Intiland mencatat marketing sales sebesar Rp232,6 miliar, turun 3,1% dari Rp240,1 miliar pada kuartal 1-2023. Penjualan terbesar berasal dari segmen rumah tapak senilai Rp117,8 miliar, terutama dari proyek Serenia Hills, Talaga Bestari, Virya Semanan, Magnolia Residence, dan Tierra. Segmen mixed-use & high-rise mencatatkan marketing sales sebesar Rp32,6 miliar, terutama dari penjualan stok siap jual di Jakarta dan Surabaya. Segmen kawasan industri membukukan marketing sales.

Artikel Terkait

Dolar AS Melemah! Inflasi Mereda, Peluang Pemangkasan Suku Bunga Semakin Terbuka

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar AS melemah pada penutupan perdagangan...

Dolar AS Melemah! Fokus Pasar Tertuju pada Data Inflasi dan Kebijakan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar AS melemah pada penutupan perdagangan...

Kredit Sindikasi Rp4,4 Triliun Cair, Gajah Tunggal Lunasi Sebagian Utang

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Manajemen PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengungkapkan,...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini