Selasa, Desember 2, 2025
26 C
Jakarta

Sinyal Pemangkasan Bunga Menguat, Harga Emas Dunia Melesat ke Level Tertinggi 6 Minggu

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali menunjukkan kilaunya pada perdagangan Senin (1/12/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (2/12/2025) WIB. Logam mulia ini menyentuh level tertinggi dalam enam pekan terakhir.

Kenaikan harga emas didorong oleh meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga Amerika Serikat. Selain itu, pelemahan nilai tukar dolar AS turut menjadi faktor pendukung utama.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot tercatat naik 0,2%. Harganya berada di posisi US$4.239,35 per ons troi. Angka ini merupakan level tertinggi sejak 21 Oktober lalu.

Penguatan juga terjadi di pasar berjangka. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari naik 0,4%. Harganya menetap di angka US$4.273,30.

Kinerja lebih gemilang justru ditunjukkan oleh perak. Logam putih ini melonjak 3,7% dan menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Harganya menyentuh level US$558,49 per ons troi.

Indeks dolar AS tergelincir ke level terendah dalam dua minggu. Pelemahan dolar membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, memberikan analisisnya mengenai tren ini. Ia menyoroti faktor inflasi dan kebijakan bank sentral sebagai pendorong utama.

“Lingkungan mendasar dari ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut, seiring dengan tekanan inflasi yang masih di atas target The Fed… masih menjadi dukungan mendasar bagi emas dan perak,” ujar David Meger.

Para pedagang kini semakin yakin akan adanya penurunan suku bunga pada bulan Desember. Probabilitas pemangkasan bunga meningkat menjadi 87%.

Keyakinan pasar ini muncul setelah data ekonomi AS menunjukkan pelemahan. Komentar pejabat The Fed seperti Gubernur Christopher Waller dan Presiden The Fed New York John Williams yang cenderung lunak juga turut berpengaruh.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas. Pasalnya, logam mulia merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil bunga seperti obligasi.

Investor kini tengah menanti data ekonomi penting lainnya pekan ini. Salah satunya adalah angka ketenagakerjaan ADP bulan November yang akan rilis hari Rabu.

Selain itu, Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan September yang tertunda juga ditunggu pasar. Data yang akan rilis Jumat ini merupakan ukuran inflasi favorit The Fed.

Komentar Ketua The Fed Jerome Powell pada Senin malam juga dinantikan. Pasar berharap mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter.

Ekspektasi mengenai pimpinan The Fed berikutnya turut memanaskan pasar. Ketua baru diperkirakan akan bersikap lebih lunak dibandingkan sebelumnya. Hal ini memberikan dukungan tambahan bagi harga emas dan perak.

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, menyatakan kesiapannya jika terpilih menjadi ketua The Fed. Menteri Keuangan Scott Bessent juga mengindikasikan nama baru mungkin akan diumumkan sebelum Natal.

Meger menutup analisisnya dengan pandangan optimis terhadap pergerakan logam mulia ke depan.

“Kami masih melihat emas dan perak berada dalam tren menyamping yang kuat menuju tren naik yang lebih tinggi,” kata Meger.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Konflik Ukraina Memanas dan Manuver OPEC, Harga Minyak Dunia Melonjak Lebih dari 1%

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia mengawali pekan...

Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed Menguat, Harga Emas Dunia dan Perak Terbang Tinggi

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali berkilau pada...

Harga Minyak Bergerak Stabil, Pasar Menunggu Keputusan OPEC+

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia cenderung datar pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru