Rabu, Desember 3, 2025
29.7 C
Jakarta

Ketua LPEKN Desak DPD RI Tuntaskan Kasus BLBI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Ketua  Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN), Sasmito Hadinegoro mendesak Panitia Khusus (Pansus) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) DPD RI  serius menuntaskan mega skandal tersebut. Menurutnya, penuntasan kasus BLBI ini  sangat diperlukan lantaran potensi kerugian keuangan negara sangatlah besar.

“Saya minta, Pansus BLBI DPD RI ini serius dalam bekerja. Tuntaskan skandal mega skandal ini. Jangan sampai mereka masuk angin sebab godaan dari BLBI ini sangat besar,” ujar Sasmito di Jakarta, Jumat (23/6).

Lebih lanjut, Sasmito meminta Pansus BLBI DPD RI ini istiqomah dalam bekerja dan tidak terpengaruh dengan godaan uang yang menjadi senjata pamungkas para obligor BLBI ini.

“Pansus BLBI ini berhadapan dengan para pengusaha kakap. Godaannya sangat besar sekali. Mereka akan berusaha dengan segala macam cara agar tidak diusik oleh Pansus BLBI ini,” tegasnya.

Dia mencontohkan BCA, karena terjadi rush maka Bank Indonesia (BI) mengucurkan dananya untuk mengatasi rush itu. Pada saat itu, dana yang di kucurkan BI tersebut masih berstatus utang karena dana talangan.

“Jadi pemiliknya yang masih Salim Group,” urainya.

Kepemilikan itu menyangkut saham dan saham baru beralih melalui RUPS yang kemudian di Akte notaris kan dan di laporkan ke Kemenkumham.  “Nah itu tentu memerlukan waktu sehingga rasanya tidak mungkin sempat di lakukan pada saat saat rush tadi (saat dana di kucurkan),” pungkasnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

OJK Godok Aturan Baru Free Float, Ada Insentif Pajak hingga Ancaman Delisting

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan...

Makin Agresif Garap Nikel, United Tractors Diam-diam Dirikan Perusahaan Baru

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — PT United Tractors Tbk kembali melebarkan...

Lolos dari Jerat Hukum, Gugatan PKPU Anak Usaha Wijaya Karya Resmi Dicabut!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru