STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) meningkatkan jumlah emiten yang masuk dalam daftar short selling menjadi 118 perusahaan. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan beberapa faktor penting. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa setiap bulan BEI mengeluarkan daftar efek margin dan short selling berdasarkan perhitungan kuantitatif dan kualitatif.
“Perhitungan ini melibatkan liquiditas pasar dan faktor-faktor lainnya,” kata Jeffrey, di Jakarta, Jumat (5/7/2024). Meskipun daftar efek short selling telah dikeluarkan, hingga saat ini belum ada anggota bursa yang mendapatkan izin untuk melakukan short selling. “Short selling belum bisa dijalankan karena belum ada izin yang diterbitkan,” tambahnya.
Proses pengeluaran izin memerlukan waktu yang cukup panjang. Jeffrey menjelaskan bahwa ada tahapan yang harus dilalui, mulai dari penyesuaian sistem, pengujian oleh pihak independen, hingga penyusunan dan review SOP. “Risk management juga harus diperhatikan, termasuk ketercukupan modal dan kesiapan personil,” jelasnya.
Jeffrey juga menyebutkan bahwa ada sekitar 10 anggota bursa yang menyampaikan minat untuk menjadi anggota bursa short selling. Namun, namanya belum bisa dipublikasikan. “Dari 10 itu, cukup banyak yang berasal dari lokal,” katanya.
Selain itu, BEI juga melihat potensi risiko dari short selling ini. “Kami akan menghitung berapa saham yang tersedia untuk dipinjam dan di-short, serta dampaknya terhadap pasar,” jelas Jeffrey. Ia menekankan bahwa short selling adalah mekanisme perdagangan yang umum dan berfungsi sebagai penyeimbang di pasar.
“Short selling diharapkan dapat memberikan harga yang lebih wajar karena menjadi penyeimbang dari fasilitas margin,” katanya. Jeffrey berharap, dengan adanya short selling, investor dapat lebih mudah berstrategi baik dalam kondisi pasar bullish maupun bearish.
Namun, keputusan final terkait izin short selling masih akan mempertimbangkan kondisi pasar saat itu. “Kami akan melihat apakah pasar sudah siap, baik dari sisi global maupun domestik,” tutup Jeffrey. BEI menargetkan persiapan peraturan short selling akan selesai sekitar bulan Oktober tahun ini, namun pemberlakuannya masih tentatif.