STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street kompak melanjutkan penguatan pada penutupan perdagangan Kamis (12/1/2023) waktu setempat. Melejitnya Bursa Saham Amerika Serikat (AS) itu antara lain dipicu oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI) Desember 2022. Keyakinan para investor bahwa inflasi AS akhir Desember tahun lalu akan landai benar-benar terjadi.
Berdasarkan laporan tersebut, harga konsumen mereda untuk bulan keenam berturut-turut. Ini menandakan The Fed mungkin dapat menurunkan laju kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya.
CPI AS turun 0.1% MoM dari kenaikan bulanan 0.1% di bulan November. IHK utama turun menjadi 6.5% YoY dari 7.1% YoY di bulan November. Pada data ekonomi AS, klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 7 Januari mencapai 205,000, di bawah perkiraan konsensus 215,000. Angka tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja tetap ketat, yang dapat mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, Amerika Serikat ditutup menanjak 216,96 poin (0,64%) menjadi 34.189,97. Kondisi yang sama terjadi pada indeks S&P 500 yang meningkat 13,55 poin (0,34%) menjadi 3.983,16. Demikian pula yang terjadi dengan indeks Nasdaq, menguat 69,43 poin (0,64%) menjadi 11.001,11.