STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa saham Wall Street ditutup mix pada penutupan perdagangan hari Kamis (1/9) waktu setempat. Menurut Dimas Wahyu, analis PT Bahana Sekuritas, para pelaku pasar di Wall Street ini masih dihantui kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Dimas menambahkan, sinyal kuat dari The Fed yang masih akan menaikan suku bunga untuk meredam inflasi tetap menjadi sentimen negatif yang membayangi pergerakkan pasar. “The FED diperkirakan akan kembali menaikan suku bunga sebanyak 75 bps pada pertemuan September,” ujarnya.
Sementara itu, rilis data PMI Manufacturing AS di atas ekspektasi konsensus pada level 52.8 berbanding 52. Rilis klaim pengangguran AS turun menjadi 232000 dari sebelumnya 237000.
Kemarin Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup menguat 0.46%, Hal yang sama juga terjadi dengan S&P 500 dimana mengalami kenaikan 0,30%. Sebaliknya, indeks Nasdaq terkoreksi sebesar 0,26%.
Maxi Liesyaputra, Research Analyst BNI Sekuritas, mengemukakan hal senada “Pergerakan indeks (Wall Street) tersebut seiring dengan sikap investor menanti data ketenagakerjaan yang akan dirilis hari ini. AS akan mengumumkan non farm payroll untuk Agutus 2022 yang diperkirakan mencapai 300.000,” jelas Maxi.