Kamis, Maret 20, 2025
26.9 C
Jakarta

Dolar AS Menguat Tipis di Tengah Kekhawatiran Perang Dagang

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mata uang utama seperti yen dan euro pada penutupan perdagangan Rabu (12/3/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (13/3/2025) WIB. Penguatan ini terjadi setelah data inflasi AS menunjukkan perlambatan. Namun, ketegangan perdagangan global masih menjadi perhatian utama investor.

Mengutip CNBC International, kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Donald Trump membuat pasar semakin tidak menentu. Terbaru, Trump berjanji akan merespons ancaman Uni Eropa yang berencana mengenakan tarif balasan sebesar 26 miliar euro (US$28 miliar) terhadap barang-barang AS mulai bulan depan. Langkah ini diambil setelah AS lebih dulu menerapkan tarif tinggi pada impor baja dan aluminium.

Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen naik 0,2% bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 0,3%. “Tema utama yang terus mendominasi adalah perang dagang dan tarik ulur tarif, tidak hanya dengan mitra di Amerika Utara tetapi juga dengan negara-negara di Eropa dan China,” kata Amarjit Sahota, Direktur Eksekutif Klarity FX di San Francisco.

Dolar AS menguat 0,37% ke level 148,31 yen. Namun, terhadap franc Swiss, dolar justru melemah 0,06% ke 0,882 setelah sempat menguat di awal perdagangan. Sejauh ini, dolar masih mengalami pelemahan terhadap kedua mata uang tersebut sepanjang bulan Maret.

Sementara itu, euro melemah setelah sebelumnya mencapai level tertinggi lima bulan di US$1,0947 pada Selasa. Pelemahan ini terjadi setelah Ukraina menyatakan siap mendukung usulan AS untuk gencatan senjata 30 hari dengan Rusia. Kremlin menyatakan masih menunggu rincian lebih lanjut dari AS.

Mata uang tunggal Eropa sebelumnya menguat karena rencana belanja fiskal besar-besaran Jerman. Namun, situasi menjadi lebih kompleks setelah Partai Hijau Jerman menentang rencana tersebut dan mengajukan proposal alternatif. Saat ini, euro diperdagangkan turun 0,26% di US$1,0889, meskipun telah menguat hampir 5% terhadap dolar sepanjang Maret.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama, naik 0,14% ke 103,59. Indeks ini berpotensi mengakhiri tujuh sesi pelemahan beruntun. “Ada begitu banyak faktor yang bergerak,” kata Kenneth Broux, Kepala Riset FX dan Suku Bunga di Societe Generale. “Kami tidak melihat aset Eropa sebagai safe haven pagi ini karena ancaman balasan perang dagang,” tambahnya.

Di Kanada, Bank of Canada memangkas suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin menjadi 2,75%. Bank sentral memperingatkan adanya “krisis baru” akibat dampak tarif yang diterapkan Trump terhadap ekonomi Kanada.

Trump sebelumnya mengumumkan kenaikan tarif impor baja dan aluminium Kanada hingga 50%. Namun, hanya beberapa jam kemudian, ia membatalkan kebijakan tersebut. Langkah ini diikuti oleh pemerintah Kanada yang juga membatalkan rencana tarif 25% pada listrik asal AS.

Dolar AS melemah terhadap dolar Kanada, turun 0,44% menjadi C$1,4370 per dolar AS. Sejauh bulan Maret, greenback sudah melemah 0,66% terhadap loonie.

Pound sterling juga melemah setelah sempat mencapai level tertinggi empat bulan di US$1,2990. Saat ini, pound naik tipis 0,16% ke US$1,2968.

“Ada sedikit kelegaan setelah data CPI lebih rendah dari ekspektasi, yang sempat memicu volatilitas di pasar mata uang,” ujar John Velis, Makro Strategis Amerika di BNY. “Namun, tren pergerakan dolar mulai kehilangan arah karena banyaknya faktor yang berpengaruh, mulai dari perang dagang hingga konflik Ukraina-Rusia,” tambahnya.

Artikel Terkait

Dolar AS Pangkas Penguatan Usai Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar Amerika Serikat (AS) mengurangi penguatannya...

Pendapatan Tumbuh, Rugi Bukalapak Naik 13,97%. Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bukalapak.Com Tbk (BUKA) mencatat pendapatan...

Turun 22,05%, Laba Distributor BBM (AKRA) Rp2,39 Triliun pada 2024, Ini Penyebabnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini