STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berencana menyuntikan modal kepada PT BNI Multifinance. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama BNI Multifinance Yenanto Siem, di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Menurut Yenanto, pihaknya akan akan menerima suntikan modal dari BNI selaku pemegang saham pada semester dua 2023. Kendati begitu, ia tak merinci besaran dana yang bakal diinjeksi induk usahanya tersebut.
“Untuk mendukung rencana ekspansi ke depan, BNI Multifinance akan menerima suntikan modal dari pemegang saham (BNI) pada semester II-2023,” ujarnya.
Adapun BNI Multifinance mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 563,3% menjadi Rp915,4 miliar, pada enam bulan pertama tahun ini dibandingkan Rp138 miliar pada periode yang sama 2022. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 6,6 kali lipat secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan proses transformasi yang sedang dilakukan Perseroan.
Yenanto mengungkapkan, total pembiayaan BNI Multifinance selama semester I-2023 terdiri dari pembiayaan konsumer sebesar Rp662,9 miliar, pembiayaan investasi sebesar Rp196,5 miliar, pembiayaan modal kerja sebesar Rp9,5 miliar, dan pembiayaan sewa operasi sebesar Rp46,3 miliar.
“Kami bersyukur melihat kinerja pembiayaan yang positif pada paruh pertama tahun ini, dan kami berkomitmen untuk memanfaatkan potensi yang ada guna menjaga kinerja ini di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Yenanto menambahkan, sejalan dengan hal tersebut, aset BNI Multifinance juga mengalami peningkatan sekitar 48% menjadi Rp1.602 triliun, ketimbang sebesar Rp1.085 triliun pada semester I-2022.
BNI Multifinance, kata dia, tetap menjalankan manajemen risiko yang ketat dalam proses pemberian kredit. Ini terlihat dari posisi rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance/NPF) yang terjaga pada tingkat yang aman. Hingga 30 Juni 2023, NPF Net berada pada posisi 0,98%.
Selain itu, sejak akhir tahun 2022, BNI Multifinance telah melaksanakan serangkaian langkah strategis untuk merubah fokus pasar dari Corporate Finance menjadi Consumer Finance.
Di semester I 2023, BNI Multifinance juga telah membangun infrastruktur yang mendukung transformasi ini. Sebanyak 17 cabang (full branch operation) telah beroperasi dan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari total 30 cabang yang direncanakan akan beroperasi hingga akhir 2023.
BNI Multifinance juga berhasil mengimplementasikan new core system yang mendukung digitalisasi proses bisnis melalui penggunaan aplikasi mobile, bertujuan untuk menyederhanakan proses dan mencapai efisiensi dalam operasional perusahaan.
“Dengan pertumbuhan positif ini, BNI Multifinance optimis dalam menghadapi persaingan di industri pembiayaan hingga akhir tahun ini,” pungkasnya.