STOCKWATCH.ID (Washington,DC) – Bank sentral Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai The Federal Reserve (The Fed), kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,25-5,50% untuk kelima kalinya secara beruntun.
Kebijakan The Fed untuk tidak mengubah suku bunga ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Sejak Maret 2022 hingga Juli 2023, The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 525 bps sebelum akhirnya menahannya pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, dan Maret 2024.
Keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan menunjukkan sikap hati-hati The Fed dalam menanggapi kondisi ekonomi dan inflasi saat ini.
Federal Reserve dalam pernyataan resminya Rabu (20/3/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (21//3/2024) WIB mengatakan, data terbaru menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi AS terus berkembang dengan solid. Pertumbuhan lapangan kerja kuat, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Meskipun inflasi mengalami penurunan dalam setahun terakhir, namun menurut The Fed masih tetap berada pada level yang tinggi.
“Komite mencari pencapaian lapangan kerja maksimal dan inflasi pada tingkat 2% dalam jangka panjang. Komite menilai bahwa risiko untuk mencapai tujuan lapangan kerja dan inflasi semakin seimbang. Namun, prospek ekonomi masih tidak pasti, dan Komite tetap sangat memperhatikan risiko inflasi,” kata Federal Reserve.
Untuk mendukung tujuannya, lanjut The Fed, Komite memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga acuan di level 5,25% hingga 5,50%. Dalam mempertimbangkan penyesuaian apapun terhadap kisaran target untuk suku bunga federal, Komite akan menilai dengan hati-hati data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.
“Komite tidak mengharapkan akan tepat untuk mengurangi kisaran target hingga memiliki keyakinan lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%. Selain itu, Komite akan terus mengurangi kepemilikannya atas surat utang pemerintah dan utang lembaga serta sekuritas hipotek lembaga, sesuai dengan rencana yang telah diumumkan sebelumnya,” jelas Federal Reserve.
Dalam menilai sikap kebijakan moneter yang tepat, Komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk terhadap prospek ekonomi. Komite akan siap untuk menyesuaikan kebijakan moneter jika risiko muncul yang dapat menghambat pencapaian tujuan Komite.
“Pemungutan suara untuk tindakan kebijakan moneter dilakukan oleh Jerome H. Powell, Ketua; John C. Williams, Wakil Ketua; Thomas I. Barkin; Michael S. Barr; Raphael W. Bostic; Michelle W. Bowman; Lisa D. Cook; Mary C. Daly; Philip N. Jefferson; Adriana D. Kugler; Loretta J. Mester; dan Christopher J. Waller,” tambah Federal Reserve.
Keputusan untuk mempertahankan suku bunga federal menunjukkan upaya Federal Reserve dalam mempertahankan stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi. Hal ini menjadi sorotan bagi pasar keuangan global, yang selalu memperhatikan langkah-langkah kebijakan moneter dari bank sentral terbesar di dunia.