Rabu, Januari 22, 2025
24.5 C
Jakarta

The Fed Tahan Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Langsung Nyungsep!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia nyungsep pada penutupan perdagangan Rabu (20/3/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (21/3/2024) WIB. Tiarapnya harga komoditas tersebut usai The Federal Reserve (The Fed), kembali mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya secara beruntun. Selain itu, merosotnya harga minyak terjadi ditengah kekhawatiran permintaan yang terus membebani pasar.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2024 ditutup anjlok US$1,79, atau 2,14%, menjadi US$81,68 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak WTI Mei yang lebih aktif ditutup turun US$1,46 menjadi $81,27 per barel.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei 2024 berakhir tergelincir US$1,43, atau 1,64%, menjadi $85,95 per barel di London ICE Futures Exchange.

Brent telah ditutup pada level tertinggi sejak 31 Oktober dalam sesi sebelumnya di US$87,38 per barel, sementara WTI mencapai level tertinggi sejak 27 Oktober di US$83,47.

Pada hari Rabu, Federal Reserve mempertahankan suku bunga dalam kisaran 5,25% hingga 5,50%, namun para pembuat kebijakan mengindikasikan mereka masih mengharapkan untuk menurunkannya sebesar tiga perempat persen menjelang akhir 2024.

Keputusan pemangkasan suku bunga The Fed sesuai dengan ekspektasi dan dampaknya terhadap pasar minyak terbatas, kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates. Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah turun tak terduga minggu lalu karena ekspor meningkat dan peningkatan aktivitas pabrik minyak.

Penurunan dalam persediaan minyak mentah disebabkan oleh peningkatan produksi pabrik minyak dan ekspor minyak mentah yang kuat, kata Matt Smith, analis minyak utama di Kpler.

American Petroleum Institute juga melaporkan penurunan persediaan minyak mentah dan bensin minggu lalu, sementara persediaan distilat naik, menurut sumber.

Di tempat lain, serangan Ukraina terhadap aset pengilangan minyak Rusia telah membantu mendorong harga minyak mentah lebih tinggi karena peserta pasar menilai dampaknya terhadap keseimbangan pasokan minyak mentah dan bahan bakar.

“Jika gangguan ini berlangsung lama, itu akhirnya bisa memaksa produsen Rusia untuk mengurangi pasokan jika mereka tidak dapat mengekspor semua minyak mentah ini,” kata analis ING Warren Patterson.

Artikel Terkait

Harga Emas Tertekan, Investor Tunggu Arah Kebijakan Trump

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mengalami penurunan pada penutupan...

Indonesia Resmikan Perdagangan Karbon Internasional, Siap Bersaing di Pasar Global

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian...

Harga Emas Turun Tipis, Tapi Tetap Catatkan Kenaikan Mingguan Ketiga Berturut-turut

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia terkoreksi tipis pada penutupan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini