STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (3/2/2023) kembali melorot. Penurunan harga komoditas tersebut antara lain dipicu membaiknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru.
Untuk diketahui, pertumbuhan pekerjaan di Negeri Paman Sam itu pada Januari 2023 berakselerasi secara tajam. Angka nonfarm payroll mengalami kenaikan sekitar 517.000. Ini jauh lebih tinggi ketimbang perkiraan yakni peningkatan 185.000. Jumlah pengangguran di AS berada dititik terendah dalam 53,5 tahun terakhir yakni 3,4%.
Positifnya pertumbuhan pekerjaan AS kembali memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar bahwa Bank Sentral Kembali akan meningkatkan suku bunga Federal Reserve (The Fed)). Langkah tersebut dikuatirkan akan membuat pertumbuhan ekonomi terhambat dan permintaan minyak mentah berkurang.
Mengutip Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2023 merosot US$2,49 (3,3%) menjadi US$73,39 per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2023 merosot US$2,23 (2,7%) menjadi US$79,94 per barel di London ICE Futures Exchange.
Sepanjang satu pekan lalu, harga minyak WTI turun 7,9% dan 7,8%.