STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street kompak melemah pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (3/2/2023) waktu setempat.
Melansir Reuters, kemarin indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, Amerika Serikat melorot 127,93 poin (0,38%) menjadi 33.926,01. Setali tiga uang, Indeks S&P 500 anjlok 43,28 poin (1,04%) menjadi 4.136,48. Indeks komposit Nasdaq 193,86 poin (1,59%) menjadi 12.006,96.
Selama satu pekan lalu, DJIA merosot 0,15%. Sebaliknya, indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq menguat masing-masing 1,6% dan 3,3%.
Bergugurannya akhir perdagangan Bursa Saham Amerika Serikat (AS) pada penghujung pekan antara lain dipicu oleh data ekonomi negara adidaya tersebut yang membaik.
Untuk diketahui, pertumbuhan pekerjaan di Negeri Paman Sam itu pada Januari 2023 berakselerasi secara tajam. Angka nonfarm payroll mengalami kenaikan sekitar 517.000. Ini jauh lebih tinggi ketimbang perkiraan yakni peningkatan 185.000. Jumlah pengangguran di AS berada dititik terendah dalam 53,5 tahun terakhir yakni 3,4%.
Positifnya pertumbuhan pekerjaan AS kembali memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar bahwa Bank Sentral Kembali akan meningkatkan suku bunga Federal Reserve (The Fed)). Langkah tersebut dikuatirkan akan membuat pertumbuhan ekonomi terhambat dan permintaan minyak mentah berkurang.