STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia mengalami penurunan signifikan pada penutupan perdagangan Kamis (1/8/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (2/8/2024) WIB. Harga minyak mentah AS tergelincir 2% karena ketakutan mengenai kondisi ekonomi Negeri Paman Sam tersebut jauh lebih besar dibandingkan ketegangan yang memanas di Timur Tengah.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun US$1,60 atau 2,05% menjadi US$76,31 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober anjlok US$1,32 atau 1,63% mencapai US$79,52 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Penurunan harga minyak ini terjadi meskipun ada ketegangan yang meningkat di Timur Tengah. Pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran, meningkatkan risiko perang regional. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memerintahkan serangan langsung ke Israel sebagai respons atas pembunuhan Haniyeh.
Helima Croft, ketua strategi komoditas global di RBC Capital Markets, mengatakan bahwa pembunuhan Haniyeh di Teheran meningkatkan eskalasi konflik dan mendekatkan wilayah tersebut ke perang yang lebih luas.
Meski ketegangan ini sempat meningkatkan harga minyak pada hari Rabu, kekhawatiran akan resesi ekonomi di AS lebih mendominasi pasar. Sektor manufaktur AS mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut pada bulan Juli. Klaim pengangguran juga melonjak minggu lalu, memperbarui kekhawatiran bahwa ekonomi AS bisa masuk ke dalam resesi.
Pejabat tinggi Iran dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Houthi dari Yaman, Hezbollah dari Lebanon, dan kelompok militan di Irak pada hari Kamis. Ketegangan ini terjadi setelah Iran dan Israel saling menyerang langsung pada bulan April. Hal ini sempat mendorong harga minyak ke titik tertinggi tahun ini, namun kedua musuh tersebut akhirnya mundur dari perang skala penuh.
Dengan ketidakpastian yang terus berlanjut, pasar tetap waspada terhadap perkembangan lebih lanjut yang bisa mempengaruhi harga minyak global.