STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan tipis pada penutupan perdagangan Senin (3/2/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (4/2/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah Amerika Serikat dan Meksiko sepakat menunda penerapan tarif impor selama satu bulan. Keputusan tersebut meredakan kekhawatiran pasar tentang gangguan pasokan energi.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) stabil di US$72,53 per barel, di New York Mercantile Exchange, setelah sempat naik 3,7% ke level tertinggi 75,18 dolar AS sejak 24 Januari.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent, turun 15 sen atau 0,2% menjadi US$75,53 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa tarif terhadap barang dari Meksiko ditunda. “Kami akan terus bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik,” kata Trump.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, membenarkan bahwa tim dari kedua negara mulai bekerja sama sejak Senin. “Saya yang mengusulkan penundaan tarif ini kepada Presiden Trump,” ujarnya.
Sebelumnya, kebijakan tarif AS terhadap Meksiko, Kanada, dan China memicu kekhawatiran akan perang dagang yang bisa memperlambat ekonomi global. Tarif tersebut meliputi pajak 25% untuk sebagian besar barang dari Meksiko dan Kanada serta 10% untuk impor energi dari Kanada dan barang-barang China.
Analis dari Barclays, Amarpreet Singh, menilai tarif terhadap energi Kanada bisa berdampak besar bagi pasar energi domestik AS. “Bisa jadi, tarif ini malah bertentangan dengan tujuan Trump untuk menekan biaya energi,” katanya.
Kanada dan Meksiko adalah dua pemasok utama minyak mentah bagi AS, menyumbang sekitar seperempat dari pasokan yang diproses kilang AS. Tarif ini diperkirakan akan meningkatkan biaya minyak mentah berat yang dibutuhkan untuk produksi optimal. Sejumlah sumber industri menyebutkan, harga bensin di AS bisa naik akibat berkurangnya pasokan untuk kilang dan berkurangnya produk impor.