STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan bergerak sideways pada kisaran 6.940-7.020. Demikian dikemukakan oleh Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, dalam laporan riset yang dipublikasikan hari ini.
“Hari ini, IHSG masih berpotensi bergerak sideways di range 6.940-7.020. Level support IHSG berada di 6.880-6.940 dan level resist IHSG berada di 7.000-7.050,” ujar Fanny.
Pada penutupan perdagangan Jumat (17/11/2023), IHSG berakhir naik 19,659 poin atau menguat 0,28% menjadi 6.977,668 poin. Ini seiring naiknya harga saham 213 dari 747 emiten yang sahamnya ditransaksikan, Jumat (17/11). Ini disertai dengan net sell asing sebesar Rp183 miliar. Adapun saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, GOTO, ASII, UNTR, dan MNCN.
Untuk perdagangan hari ini, kata Fanny, BNI Sekuritas merekomendasikan enam saham berikut:
1.MEDC: Spec Buy
Support di Rp 1100, cutloss jika break di bawah 1080. Jika tidak break di bawah 1100, potensi naik ke Rp 1170-1240 short term.
2.IPTV: Spec Buy
Support di Rp 52, cutloss jika break di bawah Rp 51. Jika tidak break di bawah Rp 52, potensi naik ke Rp 56-61 short term.
3.EXCL: Spec Buy
Support di Rp 2060, cutloss jika break di bawah Rp 2030. Jika tidak break di bawah Rp 2060, potensi naik ke Rp 2130-2220 short term.
4.BRPT: Spec Buy
Support di Rp 1150, cutloss jika break di bawah Rp 1130. Jika tidak break di bawah Rp 1150, potensi naik ke Rp 1190-1220 short term.
5.PGEO: Buy on Weakness
Support di Rp 1200, cutloss jika break di bawah Rp 1170. Jika tidak break di bawah Rp 1200, potensi naik ke Rp 1270-1320 short term.
6.AMRT: Spec Buy
Support di Rp 2870, cutloss jika break di bawah Rp 2850. Jika tidak break di bawah Rp 2850, potensi naik ke Rp 2930-2960 short term.