STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), masih berpotensi kembali menguat pada perdagangan Senin (25/7/2022). Demikian hasil Analisa Edwin Sebayang, pengamat Pasar Modal, dalam risetnya di Jakarta, hari ini.
Menurut Edwin, ada beberapa sentimen positif yang menjadi penopang penguatan IHSG diawal minggu ini. Itu antara lain menguatnya harga komoditas seperti coal sebesar +6.3%, CPO naik +2.57%, nikel terbang +3.52%, gold meroket +0 69% dan timah tumbuh +0.6%. Faktor pendorong lainnya adalah turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun dilevel 2.754%*.
Dilain pihak, perkiraan penguatan terbatas IHSG tersebut juga di picu oleh rencana The Fed mengumumkan tingkan suku bunga pada hari Rabu, 27 Juli 2022. Para analis memperkirakan, The Fed akan menaikkan FFR sebesar 75 bps. Kebijakan suku bunga tinggi The Fed ini diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Adapun FFR dinpenghujung 2022 diperkirakan bertengger pada level 3.5% hingga 4%.
“So kita tunggu bagaimana reaksi di FX Market untuk Dollar/Rupiah dan Bond Market untuk Obligasi Indonesia tenor 10 tahun hingga akhir tahun 2022. Jika The Fed menaikkan FFR hingga 3.5% – 4%, apakah USD/IDR masih bisa bertahan dilevel 15,000-an dan Yield Obligasi Indonesia 10 tahun masih bisa bertahan di 7.2% – 7.3%?,” tegas Edwin.
Pada perdagangan hari ini, Edwin memproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran antara 6,828 – 6,932.
Untuk itu, Edwin merekomendasikan ‘beli‛ saham INCO, HRUM, ANTM, TINS, EMTK, ITMG, PGAS, ADMR, MDKA, dan TBIG.