Senin, Maret 17, 2025
25.9 C
Jakarta

IHSG Tertekan, OJK Tunda Short Selling dan Izinkan Buyback Saham Tanpa RUPS?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya memutuskan untuk menunda peluncuran short selling di pasar modal Indonesia. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan masukan dari para pelaku pasar yang khawatir dengan kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini.

Anggota Dewan Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan pihaknya menangkap kekhawatiran dari para stakeholders terhadap tekanan yang terjadi di pasar modal.

“OJK akan mengambil kebijakan awal, yaitu menunda implementasi kegiatan short selling,” ujarnya dalam keterangan pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (3/3/2025)..

Selain menunda short selling, OJK juga membuka opsi kebijakan lain, seperti kajian buyback saham tanpa harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun, keputusan ini tetap akan memperhatikan situasi dan kondisi pasar ke depan.

Inarno mengatakan, dalam setiap kebijakan yang diambil, OJK berfokus pada tiga hal utama, yakni stabilitas pasar, peningkatan likuiditas, dan perlindungan investor. Ia juga menegaskan bahwa OJK akan terus hadir dan berperan aktif dalam menjaga stabilitas pasar modal Indonesia.

Terkait sampai kapan short selling akan ditunda, Inarno belum bisa memberikan kepastian. “Kita lihat situasinya. Rencana peluncuran short selling itu kalau nggak salah bulan Maret 2025. Jadi kita tunda dulu,” katanya.

Ketika ditanya mengenai alasan utama penundaan, Inarno menegaskan bahwa volatilitas pasar saat ini sangat tinggi.

“Berdasarkan masukan yang ada dari seluruh stakeholders, kita tentukan short selling ini kita tunda saja,” jelasnya.

Soal kemungkinan short selling tetap diluncurkan tahun ini, ia tidak menutup kemungkinan. “Kita lihat dengan kondisi market. Tapi yakin lah, tahun ini tetap ada potensi,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, mengatakan keputusan ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga kepercayaan investor.

Dalam acara diskusi bertajuk “Soliditas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal,” Jeffrey menyampaikan pasar saat ini masih dipengaruhi ketidakpastian global dan domestik.

“Melalui diskusi ini, ada beberapa masukan yang diberikan terkait bagaimana menjaga kepercayaan publik terhadap investasi di pasar modal kita,” ujarnya.

Salah satu masukan utama adalah penundaan short selling dan kajian buyback saham tanpa RUPS. “Yang menjadi fokus kita saat ini adalah bagaimana kita bersama-sama seluruh stakeholders menjaga market confidence,” tegasnya.

Jeffrey menambahkan OJK akan segera melakukan kajian terkait kebijakan buyback saham tanpa RUPS untuk mendukung stabilitas pasar.

“Kalau memang ada program buyback, tentu diharapkan harga saham naik karena ada tambahan demand di pasar,” jelasnya.

Ia pun menegaskan bahwa bursa akan terus berkomunikasi dengan investor institusi, baik lokal maupun asing, agar kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia tetap terjaga.

Artikel Terkait

NINE Siap Gelar Right Issue 2,157 Miliar Saham, Dananya Buat Modal Kerja!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE)...

Bahana Sekuritas Prediksi IHSG Menguat Hari Ini, Cek Daftar Saham-yang Wajib Masuk Watchlist

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

AVIA Akuisisi 16,67 Saham Dextone! Segini Nilainya!

STOCKWATCH.ID (SURABAYA) - PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini