STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) memberikan jaminan kepada anak usahanya, yakni PT Rifai Maju Properti (RMP) yang melakukan transaksi fasilitas kredit dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) sebesar Rp250 miliar pada 24 September 2024.
Ispandiati Makmur, Sekretaris Perusahaan INPP dalam keterbukaan informasi, Kamis (26/9/2024) mengemukakan, jaminan utang tersebut berupa corporate guarantee atau jaminan perusahaan kepada SDRA terkait fasilitas kredit yang diterima RMP. “Nilai Corporate Guarantee yang diberikan oleh Perseroan adalah sama dengan nilai fasilitas kredit yang diterima oleh RMP,” katanya.
Menurut Ispandiati, alasan dan pertimbangan dilakukannya transaksi ini oleh Perseroan karena merupakan persyaratan kredit dari SDRA. Bahwa Perseroan harus memberikan jaminan berupa corporate guarantee terkait fasilitas yang diperoleh RMP dari SDRA. Sementara jaminan ini tidak dapat dilakukan dengan pihak lainnya.
“Pemberian fasilitas kredit dari SDRA kepada RMP akan membantu pengembangan usaha entitas anak tersebut,” tulis Ispandiati dalam laporannya.
Ispandiati menjelaskan, transaksi pemberian Jaminan Hutang berupa Jaminan Perusahaan (“Corporate Guarantee”) merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020. Saat ini, INPP menguasai 60% saham Rifai Maju Properti (RMP). Dari sisi manajemen, Anthony Prabowo Susilo yang menjabat Direktur Utama INPP juga adalah Komisaris pada PT Rifai Maju Properti (RMP).
Namun, lanjutnya, transaksi pemberian Jaminan Hutang berupa Jaminan Perusahaan (“Corporate Guarantee”) tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020.
Bahkan transaksi pemberian Jaminan Hutang berupa Jaminan Perusahaan (“Corporate Guarantee”) bukanlah merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK 17/2020.
INPP membukukan laba Rp280,76 miliar pada semester I 2024, melonjak 254,84% jika dibandingkan Rp79,12 miliar pada semester I 2023. Lonjakan laba Perseroan didukung antara lain oleh pendapatan bersih yang naik 3,5% jadi Rp556,45 miliar, dari Rp537,59 miliar semester I 2023.
Selain itu, pertumbuhan laba INPP juga ditopang oleh pendapatan operasi lainnya sebesar Rp135,35 miliar dan keuntungan investasi sebesar Rp143,38 miliar pada semester I 2024. (konrad)