Sabtu, Maret 22, 2025
28.6 C
Jakarta

Kabar Gembira, NPI Januari 2025 Surplus US$3,45 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) Januari 2025 mengalami surplus US$3,45 miliar. Surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebenarnya lebih tinggi, yakni US$4,88 miliar, namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas US$1,43 miliar

Selama Januari–Desember 2024, neraca perdagangan Indonesia juga mengalami surplus US$31,04 miliar yang dipicu oleh surplus pada sektor nonmigas US$51,44 miliar walaupun sektor migas mengalami defisit US$20,40 miliar.

Menurut data BPS, Senin (17/2/2025), nilai ekspor Indonesia Januari 2025 mencapai US$21,45 miliar atau turun 8,56% dibandingkan dengan ekspor Desember 2024. Sementara itu, dibandingkan dengan dengan Januari 2024 nilai ekspor naik sebesar 4,68%.

Ekspor nonmigas Januari 2025 mencapai US$20,40 miliar, turun 6,96% dibandingkan dengan Desember 2024 namun naik 6,81% jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas Januari 2024.

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Januari 2025, sebagian besar komoditas mengalami penurunan, dengan penurunan terbesar pada bahan bakar mineral sebesar US$787,1 juta (22,01%). Sementara komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$173,3 juta (25,38%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2025 naik 14,02% jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2024, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 45,46%, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 26,45%.

Ekspor nonmigas Januari 2025 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$4,57 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,34 miliar, dan India US$1,23 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,89%. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,09 miliar dan US$1,31 miliar.

Sementara itu, nilai impor Indonesia Januari 2025 mencapai US$18,00 miliar, turun 15,18% dibandingkan dengan Desember 2024 atau turun 2,67 persen dibandingkan dengan Januari 2024.

 Impor migas Januari 2025 senilai US$2,48 miliar, turun 24,69% dibandingkan dengan Desember 2024 atau turun 7,99 persen dibandingkan dengan Januari 2024.

Impor nonmigas Januari 2025 senilai US$15,52 miliar, turun 13,43% dibandingkan dengan Desember 2024 atau turun 1,76% dibandingkan dengan Januari 2024.

Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Januari 2025, golongan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya yang mengalami penurunan tertinggi senilai US$457,9 juta (15,04%) dibandingkan dengan Desember 2024. Sementara golongan kakao dan olahannya mengalami peningkatan terbesar senilai US$165,4 juta (119%).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2025 adalah Tiongkok US$6,34 miliar (40,86%), Jepang US$1,15 miliar (7,42%), dan Amerika Serikat US$0,76 miliar (4,92%). Impor nonmigas dari ASEAN US$2,39 miliar (15,41%) dan Uni Eropa US$0,87 miliar (5,60%).

Selama Januari 2025, nilai impor barang modal meningkat US$0,06 miliar (1,74%) terhadap bulan yang sama tahun sebelumnya. Sebaliknya golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi turun masing-masing US$0,42 miliar (3,15%) dan barang konsumsi US$0,13 miliar (7,16%).

Artikel Terkait

BI, Uang Beredar Tumbuh 5,7% pada Februari 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bank Indonesia (BI) mengumumkan, likuiditas perekonomian...

BI Pastikan Likuiditas Perbankan Memadai, Tercermin di AL/DPK 26,32% dan CAR 27,01%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan ketahanan perbankan...

BI-Rate Tetap 5,75%, Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini