STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja PT Indofarma Tbk (INAF) masih belum pulih. INAF masih merugi Rp101,94 miliar (Rp32,89 per saham) pada semester I 2024. Angka ini turun 15,30% dibandingkan rugi INAF sebesar Rp120,35 miliar (Rp38,83 per saham) pada semester I 2023.
Menurut laporan keuangan INAF di laman BEI, Jumat (02/8/2024), penjualan bersih Perseroan turun 69,85% dari Rp363,96 miliar per Juni 2023 menjadi Rp109,72 miliar per Juni 2024. Penjualan INAF per Juni 2024 berasal dari penjualan lokal dan eskpor masing-masing Rp105,38 miliar dan Rp4,33 miliar.
Laba buro INAF tercatat hanya Rp1,33 miliar per Juni 2024, merosot 90,22% dari Rp13,60 miliar, kendati beban pokok penjualan telah turun 69,07% menjadi Rp108,35 miliar per Juni 2024 dari Rp350,36 miliar per Juni 2023.
Perseroan mengalami rugi usaha Rp78,85 miliar per Juni 2024. Angka ini turun 25,84% dari rugi usaha INAF sebesar Rp106,32 miliar per Juni 2023. Perseroan juga mencatat rugi sebelum pajak Rp102,10 miliar, turun 21,54% dari sebelumnya Rp130,13 miliar.
Dari sisi neraca, total aset INAF naik 8,11% menjadi Rp821,46 miliar per 30 Juni 2024, dari akhir Desember 2023 sebesar Rp759,82 miliar. Di saat yang sama, total liabilitas INAF naik 10,26% dari Rp1,56 triliun menjadi Rp1,72 triliun. INAF masih mencatatkan ekuitas negatif alias defisiensi modal. Defisiensi modal yang dideritanya meningkat 12,68% dari Rp804,15 miliar per 31 Desember 2023 menjadi Rp906,09 miliar per 30 Juni 2024.